Warta

Pendidikan Terpadu ala Perguruan Internasional NU Khadijah

Senin, 7 Desember 2009 | 07:23 WIB

Surabaya, NU Online
Konsep pendidikan yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar di Perguruan Internasional NU Khadijah mendapat apresiasi positif dari pemerintah. Dibuktikan dengan adanya kunjungan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Republik Indonesia, M Nuh, Senin (7/12) di kompleks Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPS NU) Khadijah di Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Konsep one stop education atau program pendidiakn terpadu tersebut dimaksudkan untuk memberikan warna baru dalam proses pembelajaran yang diikuti oleh anak didik. Intinya adalah perlu penegasan bahwa belajar di sekolah tidak selalu identik dengan ujian akhir.<>

“Terlalu sempit jika kita mengartikan bahwa sekolah itu sama dengan ujian,” kata Direktur Pendidikan YTPSNU Khadijah, Prof Dr Surahmat.

Semestinya, saat mengikuti proses belajar mengajar itu juga peserta didik atau siswa disampaikan tentang materi enterpreneur atau wirausaha.

“Materi tetap sesuai dengan kurikulum. Kami menambahkan muatan baru yang intinya kita harus mampu meng-entrepreneur sekolah. Kita harus mampu membuat peserta didik itu menjadi seorang entrepreneur. Nantinya diharapkan lulusannya adalah lulusan plus entrepreneur muslim berbasis agama dan berorientasi global,” tandasnya.

Ketua Umum YTPSNU Khadijah, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa dalam area tersebut para peserta didik akan menjalani aktivitas, mereka juga akan mengikutinya dengan sabar.

Program pendidikan terpadu ini akan dimulai sejak bangku pedidkan usia dini, SD, SMP , SMP, SMA. Seluruh program full english version. Sementara fokus pendidikan jenjang perguuan tinggi meliputi banking and finance, commerce, business law dan business and management.

Pendukung Sektor Informal

Keberadaan Perguruan Internasional Nahdlatul Ulama Khadijah diharapkan mampu menjadi salah satu tonggak ekonomi khususnya sektor informal.

Menurut Khofifah, seluruh fasilitas pendukung yang ada di integrated area tersebut akan mampu menjadi tiang penyangga kehidupan ekonomi masyarakat di sekitarnya.

“Artinya kami berharap masyarakat sekitar dapat turut memiliki dan bersama kami, dapat mengambil manfaat secara maksimal atas keberadaan institusi perguruan internasional NU ini,” tambahnya.

Terkait dengan itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Agung Laksono, menyatakan dukungan dan berharap masyarakat benar-benar memanfaatkannya. Apalagi lokasi kompleks integrasi tersebut berdekatan dengan jembatan Suramadu yang baru saja mulai digunakan.

Adapun pembagian wilayah perguruan internasional NU Khadijah meliputi zona bisnis atau fasilitas umum, zona pendidikan, dan zona perguruan tinggi.

Zona bisnis atau fasilitas umum meliputi gedung pertemuan, kantin, minimarket, poliklinik, masjid, lapangan futsal, gedung olahraga, dan kolam renang. Zona pendidikan di dalamnya terdapat SD, SMP dan SMA. Zona Perguruan Tinggi terdiri atas Entrepreneur, Profesi dan Pascasarjana. (mkf)


Terkait