Warta

Pencak Silat akan Diajukan ke UNESCO

Sabtu, 12 Maret 2011 | 05:54 WIB

Bandung, NU Online
Pencak Silat yang dinilai layak untuk diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Sebelumnya, wayang golek, keris dan angklung, telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Penilaian tersebut dikarenakan kedua jenis kesenian tersebut disejumlah belahan dunia telah dikenal dan diakui sebagai kesenian berasal dari Indonesia, khususnya Jawa Barat. Demikian diungkapkan Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jabar , DR Ikke Dewi Sartika, Sabtu (12/3).r />
Untuk melihat kemungkinan pengajuan Kesenian Tari Jaipongan dan Pencak Silat ke UNESCO, Balai Pengelolaan Taman Budaya Jabar (BPTB Jabar) akan melakukan sejumlah upaya. "Selain akan menempuh upaya koordinasi dengan lembaga ataupun instansi terkait, kami juga akan melakukan rangkaian kegiatan dialog dengan tokoh dan pelaku seni," ujar Ikke, didampingi Kasi Pemanfaatan BPTB Jabar, Drs. Yadi Haryadi, dan Kasi Pengembagan Dra. Siti Hapiatun, serta para curator BPTB Jabar.

Dikatakan Ikke, pihaknya menilai sejumlah kesenian maupun budaya tradisi Jawa Barat layak untuk diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda karena sangat digemari dan masih dimainkan masyarakat Jabar, bahkan nasional dan internasional. Begitu pun dengan penyebarannya, kesenian tersebut tidak hanya berkembang di Jabar, tetapi juga ditingkat nasional dan internasional.

"Inilah yang menjadi niat kami untuk mengajukan seni jaipongan dan pencak silat guna nendapat pengakuan secara hukum dari Unesco sebagai warisan budaya tak benda. Kedua seni tersebut sebagai prioritas diajukan ke Unesco, karena khawatir, jika tidak diprioritaskan, bukan tidak mungkin kedua seni tersebut akan diajukan oleh negara lain," ujar Ikke.

Sementara penggiat dan pupuhu Komunitas Peduli Jaipongan Jawa Barat (KPJJB), Mas Nanu Munajat, mendukung upaya dan niat baik yang akan dilakukan BPTB Jabar. "Kenapa (tari jaipongan dan pencak silat) baru akan diajukan. Pemerintah daerah Aceh saja sangat tanggap dan mereka berhasil mendaftarkan seni Tari Saman dan diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda," ujar Mas Nanu, yang juga kurator seni di BPTB Jabar.

Menurut Mas Nanu, jika dibandingkan dengan kesenian lain, kesenian tari jaipongan dan pencak silat sudah dikenal dan digemari oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia. Karena selain masih banyak pelaku dan masih mudah ditemui, kedua kesenian khas Jabar tersebut juga sudah diakui secara ilmiah dengan banyaknya naskah tertulis dari hasil penelitian dari berbagai perguruan tinggi dan sudah menjadi dukomen resmi.

Namun Nanu berharap, jangan hanya pengakuan dan penghargaan dari pemerintah. Tetapi juga bagaimana melestarikan dan mengembangkan kedua kesenian tersebut. (ful)


Terkait