Warta

Pemimpin Palestina Yasser Arafat Wafat

Kamis, 11 November 2004 | 08:39 WIB

Jakarta, NU Online
Pemimpin bangsa Palestina Yasser Arafat, yang telah berhasil mengangkat perjuangan bangsa Palestina menjadi pusat perhatian dunia namun gagal mewujudkan mimpinya untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka, meninggal dunia hari Kamis (11/11) di Paris dalam usia 75 tahun.

Menteri Sekretaris Kabinet Palestina, Saeb Erekat, mengkonfirmasi kepada media internasional dan CNN kematian tokoh yang disebut dengan beragam julukan dari mulai negarawan, pembuat perdamaian, teroris, pejuang tanpa akhir dan otokrat. Presiden Palestina itu sampai pada akhir hayatnya dalam keadaan koma di rumah sakit militer Perancis di luar kota Paris.

<>

Hari-hari terakhir Arafat tampak dramatis. Ia diterbangkan ke Perancis pada 29 Oktober setelah selama hampir tiga tahun terkurung di markas besar PLO di Tepi Barat oleh tank-tank Israel. Kondisi Arafat dikabarkan pernah membaik namun merosot tajam seiring dengan desas-desus mengenai penyebab kematiannya.

Sejumlah pejabat tinggi Palestina terbang ke Paris untuk melihat kondisi Arafat namun Suha Arafat secara publik menuding mereka telah "mengubur hidup-hidup Arafat". Rakyat Palestina berdoa untuk keselamatan Arafat sampai ajal menjemputnya.

Yudhoyono Dijadwalkan Melayat

Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan meninggalkan Jakarta pada Kamis malam untuk melayat jenazah Pemimpin Palestina Yaser Arafat.       Hal itu dikatakan oleh Juru bicara Presiden untuk urusan Luar negeri Dino Patti Djalal di Pangkalan Bun, Kalteng, Kamis usai mendampingi Presiden melakukan dialog dengan masyarakat setempat.

Namun, Dino belum bisa memastikan pukul berapa Presiden akan meninggalkan Jakarta, kendati ia memperkirakan akan berangkat sekitar pukul 19.00 -20.00 WIB.

Dalam keterangan lainnya, Dino juga belum bisa mengatakan siapa saja rombongan yang akan mendampingi Presiden. Kemungkinan Presiden, tambah Dino akan berangkat ke Kairo Mesir, tempat jenazah direncanakan akan disemayamkam.

Ketika ditanyakan apakah Presiden akan mengikuti prosesi emakaman Yaser Arafat, Dino tidak mengindikasikan hal tersebut. Dino juga mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan kontak dengan dubes Palestina untuk Indonesia Ribbi Awad mengenai kepastian tempat persemayaman, dan pemakaman jenazah Arafat.

Kata Dino, surat duka dari Persiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah dikirimkan melalui nota diplomatik kepada Kedubes Palestina di Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempercepat kunjungannya di Pangkalan Bun dengan alasan harus juga mempersiapkan diri untuk berangkat melayat presiden Palestina.

"Kalau siang ini dialog kita belum panjang mohon dimaklumi, karena saya harus segera kembali dan mempersiapkan untuk melayat presiden Palestina," kata Yudhoyono kepada masyarakat yang ikut dialog. Dalam kesempatan tersebut, kunjungan Presiden dipercepat sekitar satu jam dari rencana semula.

Karena keterbatasan waktu tersebut Presiden hanya memberikan kesempatan kepada tiga pembicara untuk menyampaikan pandangannnya. Ketiga pembicara tersebut mewakili anggota masyarakat, dari LSM dan dari pemda.(an/mkf)

 


 


Terkait