Pemerintah dalam hal ini Departemen Agama telah menetapkan awal Ramadhan 1430 Hijriyah pada Sabtu 22 Agustus 2009. Ketetapan ini berdasarkan hasil rukyatul hilal pada tanggal 29 Sya’ban hari ini di beberapa titik di Indonesia tidak berhasil menyaksikan hilal (bulan sabit), sehingga diadakan istikmal atau penyempurnaan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.
”Dengan ini sidang itsbat menetapkan tanggal satu Ramadhan 1430 H jatuh pada hari Sabtu, 22 Agustus 2009,” kata Menteri Agama Maftuh Basyuni membacakan keputusan hasil sidang itsbat. Sementara itu NU baru mengumumkan awal Ramadhan (ikhbar), Jum’at (21/8) petang setelah diadakan rukyatul hilal.<>
Seperti diberitakan sebelumnya, rukyatul hilal penentuan awal Ramadhan 1430 H Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama baru akan diadakan Jum’at karena berdasarkan hasil rukyat awal bulan Sya’ban kemarin, Kamis hari ini masih menunjukkan tanggal 28 Sya’ban .
Menurut Ketua Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama KH Ghazalie Masroeri, penentuan awal bulan baru bisa diketahui setelah diadakan di sedikitnya 55 titik rukyatul hilal Lajnah Falakiyah seluruh Indonesia pada Jum’at petang.
Jika tidak ada halangan syar'i, kata Kiai Ghazalie, berupa awan penghalang dipastikan hilal (bulan sabit) akan terlihat karena ketinggian hilal sudah hampir 12 derajat dan jarak Bulan dengan Matahari 7 derajat. Pada posisi ini hilal akan mudah terlihat.
Jika demikian, NU dan pemerintah akan mengawali Ramadhan pada hari yang sama meskipun berbeda jumlah hari untuk bulan Sya'ban. (nam)