Pemerintah melalui Kementerian Agama sedang menyusun program pendidikan agama untuk para narapidana (Napi). Penyusunan program pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman agama bagi narapidana
"Kami sedang membuat pendidikan agama di penjara untuk anak-anak, perempuan, dan laki-laki termasuk tentang terorisme," kata Menteri Agama Surya Dharma Ali saat menghadiri peringatan maulid nabi di Pesantren Watucongol Muntilan, Ahad, (14/3).<>
Salah satu materi pelajaran penting adalah tentang anti terorisme. Hal itu dimaksudkan untuk memberantas tersebarnya paham terorisme yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Menurut Surya, penyusunan program pendidikan agama bagi Napi terutama tentang anti terorisme ini penting dilakukan agar Napi pelaku tindak terorisme bisa kembali meyakini ajaran Islam sebenarya yang damai.
Selain itu, memang terdapat kebutuhan mendalami agama bagi Napi. "Idealnya mereka harus kembali (ke ajaran Islam)," katanya.
Surya juga menyebutkan, pelaksanaan pendidikan agama di penjara menjadi semakin penting untuk mengatasi penyebaran pemahaman ajaran Islam sempalan. Saat ini, terdapat sejumlah kelompok mengatasnamakan Islam, tapi ajaran dijalankan bertentangan dengan Islam.
"Antara lain di Kuningan ada aliran yang kalau kaum ibu mau suci harus mau ditiduri oleh imamnya. Ini jelas aliran sesat. Ada juga yang mengaku Islam, tapi shalat cukup satu kali sehari, kiblatnya ke selatan, dan bayar Rp 4 juta untuk masuk surga," katanya. (sam)