Warta

PCNU Tegal Akan Dijadikan Pilot Project Menara Double Function

Jumat, 6 Mei 2011 | 22:47 WIB

Tegal, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (PPLTMNU) telah bersepakat akan menjadikan PCNU Kabupaten Tegal sebagai pilot project (proyek percontohan) menara masjid double function.

Hal itu disampaikan secara terbuka oleh ketua PPLTMNU KH Abdul Manan Agani pada saat rapat konsolidasi dan revitalisasi sekaligus silaturahmi antara PPLTMNU, PCNU Kabupaten Tegal, MWCNU dan 300 pengurus Masjid se Kabupaten Tegal, Ahad (1/5) di Gedung PCNU Kabupten Tegal, Jln. Ahmad Yani  Procot, Slawi.<>

“PPLTMNU mendesine program strategis untuk masjid-Masjid. Kalau Sekarang masjid di bawah pembinaan NU yang jumlahnya ada 7.000 ribu lebih. Andai kata  masjid-Masjid dapat terkornidasi semua, coba kita bayangkan peran NU di negeri ini, baik peran sosial, ekonomi maupun politik, kalau kader-kader NU mampu menggolahnya," kata Abdul Manan.

"Program sesungguhnya PPLTMNU sudah ada di hati dari Sabang sampai merauke yaitu revitalisasi masjid yaitu masjid di jadikan pusat peradaban, pusat kegiatan kegitan umat Islam,  di jadikan kekuatan NU, baik pendidikan, kemasyarakatan, kesehatan, social ekonomi bahkan pada kematian, sampai nikahan di masjid, tidak ada yang bisa lepas dari masjid," tambahnya.

Selain Abdul Manan ikut juga menjelaskan Wakil ketua PPLTMNU Agus Suwoto. Menara Masjid double Function yang dimaksud adalah menara Masjid yang memiliki fungsi ganda yaitu fungsi utamanya sebagai corong waktu sholat atau adzan dan fungsi lainya untuk memenuhi kebutuhan komunikasi atau sebagai tower alat komunikasi, kedepan menara  tersebut dengan nama menara Masjid Kamuflase Microcell, katanya

Program menara Masjid double function tersebut merupakan hasil kerjasama antara PBNU dan PT Global Indonesia Komunikatama (GIK), yang diharapkan hasil sewa menara (tower) setiap bulanya akan digunakan untuk kemakmuran Masjid.

“Global ingin menjadikan masjid-masjid ini sesuia dengan fungsinya habluminallah dan hambuminanas. Habluminallah sesuatu dengan hubungan dengan sang khalik dan hambuminanas masjid dijadikan tranksaksi antar manusia. Sampai dengan 2014 masih membutuhkan 93.000 tower, kita dapat membayangkan hutan besi berada dimana-mana," kata Agus.

Masjid yang nanti di bangun menara double function akan mendapatkan sewa setiap bulan Rp. 4.000.000, di tambah untuk kebutuhan kebersihan Rp 500.000 dan di kontrakkan selama 10 tahun, namun untuk membangun menara tersebut dibutuhkan ada beberapa persyaratan diantaranya, pengurusnya telah bersepakat, tanahnya telah bersertifikat dan nadzirnya Nahdltul ‘Ulama serta luas tanahnya 7,7 meter. Program tersebut bukan hanya Masjid saja tetapi Musholla juga bisa ikut di dalamnya.

Pengembangan dari hasil sewa tersebut, lanjut Agus, nantinya akan di perdayakan antara lain, untuk menyemarakan kegitan di masjid, pemeliharaan masjid, dan pemberdayaan ekonomi umat atau jamaah  nahdliyin melalui wadah Koperasi Masjid Nahdlatul ‘Ulama atau KOMASNU. "Secara sederhana di atas masjid ada tower dan di bawahnya ada kegiatan untuk kemaslahatan umat,” tukasnya

Menaggapi berbagai pertanyaan termasuk hukum adanya tower di atas menara, ia menjawab bahwa hasil bahsul masa’ail PBNU telah bersepakat diperbolehkan dan masalah dampak negatif terhadap lingkungan sudah dikonsultasikan dan diteliti oleh para ahli tidak memiliki dampak negatif, tower tersebut hanya sebagai numpang lewat .

Sementara ketua PCNU Kabupaten Tegal H. Ahmad Was’ari  menjelaskan,  Dewasa ini ada beberapa keluhan yang disampaikan jamaah masjid warga nadliyin, jamaah di masjid begitu keluar kehilangan sandal, semakin kesini nadliyin bukan  kehilangan  sandal lagi tetapi adzan karena masjid tersebut yang dulunya adzan jumatnya dua menjadi satu, beberapa kasus di daerah bukan azdan lagi tetapi masjidnya juga ikut hilang. Masjid yang dibangun oleh kaum nahdliyin dengan bersusah payah tergusur, tereliminir oleh kelompok-kelompok tertentu, sehingga tertatih-tatih mulai membangun Masjid lagi .

“Dari situ Lemabaga Ta’mir Masjid dan Lembaga Ta’lif wa Nasr  PCNU Kabupaten Tegal, Membangun sinergi bersama yang pertama mempertahankan aset Nadltul ulama dalam bentuk Masjid dan yang kedua setiap masjid NU akan memiliki sertifikat rosdur kiblat dengan logo PCNU Kabupaten Tegal," katanya.

Menaggapi program tersebut Kang Ari, begitu biasa Ahmad Wasy’ari akrab disapa, menyampaikan rasa terima kasihnya tetapi bukan hanya sekedar konsolidasi terus selesai tetapi perlu adanya konsekuensi sehingga bisa teraplikasikan dengan baik.

"Saya pernah mendengar ada MWCNU di Kabupaten Tegal ini ada yang di janjikan untuk program yang sama tetapi kenyataanya belum terealisasi sampai sekarang, untuk itu kalau memang betul akan terealisasi maka saya sangat menyambutnya dengan terbuka dan senang hati tetapi kalau masih remang-remang lebih baik jangan diekspos secara berlebihan, karena nanti yang menjadi sasaran informasi program ini adalah PCNU Kabupaten Tegal,” tukasnya.

Ikut hadir dalam Rapat konsolidasi, dari PPLTMNU Abdul Manan, Agus Suwoto, Khoeul Salim, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tegal KH. Chambali Utsman, dan anggota DPR RI Fraksi PKB Bahrudin Nasori. (miz)


Terkait