Warta

PCNU Jember Dilantik

Senin, 7 September 2009 | 06:10 WIB

Jember, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember masa jabatan 2009-2014, Adad sore (6/9) kemarin dilantik. Pelantikan bertempat di gedung Baladika NU, Jl. Sarangan, Antirogo, Jember, dihadiri oleh para tokoh NU seperti KH Khotib Umar dan KH Muchit Muzadi, Ketua DPRD Jember Saptono Yusuf dan 1.700-an undangan.

Semula, pelantikan tersebut akan dilakukan oleh Ketua PWNU Jawa Timur, KH Mutawakkil Alallah, namun karena ia berhalangan hadir, sehingga diwakilkan kepada KH. Saifuddin. Kendati demikian, tidak mengurangi kehidmatan pelantikan.<>

PCNU yang dilantik itu adalah hasil Konfercab NU 7 Juni lalu. Ketua dijabat oleh KH Abdullah Syamsul Arifin, dengan sekretaris H. Misbahussalam. Rais Syuriah dijabat oleh KH Muhyiddin Abdusshomad, dengan Katib KH A. Hamid Chidir.  Sejumlah muka baru masuk dalam kepengurusan ini. Diantaranya adalah Ir H Asmuji, MM. (Direktur Politeknik Negeri Jember), dan Mud’har Syarifuddin (Ketua Bapekab Jember). Tokoh tebu nasional, H. Arum Sabil masuk di posisi wakil bendahara, namun berhalangan hadir saat pelantikan.

Selain pelantikan PCNU, kemarin juga dilakukan pelantikan kepengurusan lembaga di bawah naungan NU. Diantaranya adalah LP2NU, Lesbumi, LPNU, LDNU, Lakspesdam dan Lembaga Takmir Masjid. Mereka dilantik oleh ketua PCNU Jember, KH. Abdullah Syamsul Arifin.

Dalam sambutannya,  Gus A’ab –sapaan akrabnya— berharap agar pengurus baru dapat bekerja dan melayani umat dengan lebih baik lagi. Jika pengurus NU, katanya, dapat melayani umat secara maksimal, umat dengan sendirinya akan berkorban untuk NU.

Ia mengaku bersyukur sebagai pengurus NU. Sebab, pengurus NU tidak usah repot-repot mencari jama’ah. Berbeda dengan organisasi lain yang masih harus pontang panting mencari anggota. “Jama’ah kita sudah ada. Tugas kita adalah ngopeni mereka,” jelasnya.

Dosen STAIN Jember itu mengibaratkan warga NU sebagai sawah yang diwariskan oleh para leluhur NU. Pegrgurus NU, katanya, tinggal merawat, mengairi dan sebagainya. Jika sawah itu dirawat terus menerus, maka pasti panennya akan melimpah.

“Tapi jika perawatannya tidak kontinyu, mislanya hanya lima tahun sekali, maka hasil panen akan sedikit. Bahkan boleh jadi ia sudah dirawat orang lain, dan orang lain pula yang memanennya,” sindirnya.

Yang menarik, dalam kesempatan itu Bupati Jember, MZA Djalal juga hadir. Padahal sebelumnya, ia jarang hadir dalam acara-acara NU, meski telah diundang. Saat didapuk memberikan sambutan, Djalal tidak banyak berkata-kata selain hanya mengucapakan selamat atas dilantiknya pengurus baru. (ary)


Terkait