Warta

PBNU Siap Tampung 1.000 Anak Aceh

Selasa, 4 Januari 2005 | 10:57 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) siap menampung 1.000 anak Aceh korban gempa dan gelombang tsunami yang akan disalurkan di 14 pesantren NU yang ada di propinsi tersebut. "PBNU siap menampung 1.000 anak untuk dididik di pesantren. Karena kebijakan sementara pemerintah melarang anak-anak Aceh dibawa ke luar Aceh maka kemampuan PBNU baru sejumlah itu," kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Selasa.

Dikatakannya, di Aceh terdapat hampir 100 pesantren, namun akibat bencana yang melanda propinsi itu maka kini pesantren yang masih bisa beroperasi tinggal 14 pesantren dan itu pun masih harus dibenani bangunannya. Oleh karena itu, kata Hasyim, selain menyiapkan dana untuk biaya hidup anak-anak yang akan ditampung di pesantren, PBNU juga akan mengupayakan rehabilitasi bangunan pesantren yang ditunjuk tersebut dengan mencoba bekerja sama dengan Departemen Sosial dan Departemen Pendidikan Nasional.

<>

Kalau pemerintah mengizinkan anak-anak Aceh dibawa keluar, kata Hasyim, maka PBNU mampu menampung sekitar 5.050 anak untuk dididik di pesantren-pesantren NU, terutama di Jawa, yang sudah menyatakan kesanggupannya. "Kenapa yang kita siapkan pesantren? Karena di pesantren anak-anak itu nanti bersekolah sekaligus dididik dengan agama serta dilindungi kehidupannya, termasuk rehabilitasi mental untuk mengatasi trauma," katanya.

Jika bisa bekerja sama dengan lembaga lain, seperti forum panti asuhan, kata Hasyim, maka jumlah anak yang dapat ditampung jauh lebih besar lagi, yakni bisa mencapai dua kali lipat. "Sekarang tergantung pada pemerintah apakah peluang itu akan dimanfaatkan atau tidak," kata Hasyim dan menambahkan, langkah PBNU tersebut dilakukan semata-mata demi menyelamatkan masa depan anak-anak Aceh korban bencana sehingga tidak terputus pendidikannya.

Menurut Hasyim, pendidikan anak-anak Aceh di pesantren tersebut bisa berlangsung terus, yakni dari SD hingga SLTA, atau sementara sambil menunggu pembangunan kembali sekolah-sekolah yang hancur akibat bencana. "Yang penting anak-anak tidak terputus pendidikannya. Kalau menunggu rehabilitasi sekolah sampai kapan, di Maluku dan Ambon saja hingga sekarang belum selesai rehabilitasinya," kata Hasyim.

Saat ini PBNU telah menugaskan pengurus wilayah NU Aceh untuk menginventarisasi anak-anak yang bersedia ditampung di pesantren. Anak-anak yang mau atau keluarga korban yang berminat menitipkan anaknya untuk dididik di pesantren diminta menghubungi pengurus NU setempat. Sementara untuk menangani anak-anak usia 1-2 tahun, PBNU menyarankan pemerintah membangun penampungan darurat dan sepakat dengan aturan yang ditetapkan mengenai pelaksanaan adopsi terhadap anak-anak tersebut.

Terkait dengan bencana di Aceh dan Sumatera Utara, PBNU telah mengirim sejumlah bantuan pangan, pakaian, dan obat-obatan serta relawan dan dalam waktu dekat juga akan memberangkatkan lagi empat truk bantuan lewat darat. Sebanyak tiga pengurus wilayah NU Aceh diketahui meninggal akibat bencana alam tersebut, sementara untuk pengurus cabang belum diketahui pasti jumlahnya, namun diperkirakan antara 30 hingga 50 persen. (cih)


Terkait