Jakarta, NU Online
Menjelang pelaksanaan liburan sekolah, Komite Pelanggulangan Bencana Alam (KPBA) PBNU mengadakan sunatan massal kepada 100 anak Aceh. Kegiatan ini akan ditempatkan di Dayah (Ponpes) Najmul Huda di Pidie pada 23-24 Juni mendatang.
Wakil koordinator KPBA PBNU Dr. Bina Suhendra mengungkapkan bahwa program ini merupakan permintaan dari PWNU Aceh. “Mereka sebenarnya meminta untuk dapat menyunat 200 orang, tetapi kita sanggupi 100 orang dan program ini kita carikan dana tersendiri dan alhamdulillah mendapatkan bantuan 20 juta rupiah dari Yayasan Saifuddin Zuhri, 15 juta dari Islamic Help dan diskon tiket Garuda sebesar 40 persen atas bantuan Harian Suara Pembaharuan. ” tandasnya di PBNU (22/6).
<>Rombongan dari Jakarta yang terdiri dari 2 orang dokter dan 3 perawat ahli akan berangkat hari ini, Rabu, (22/6). Selain itu juga akan dilibatkan 5 orang dokter lokal. Mereka akan dilibatkan dalam perawatan dan pengawasan anak pasca sunatan sampai mereka sembuh.
Bagi peserta sunatan, mereka akan memperoleh bingkisan berupa baju koko, sarung, sekaligus uang saku sebesar Rp. 50.000 serta paket obat. Dalam kegiatan ini, tim kesehatan juga menerima pengobatan gratis jika memang ada yang memerlukannya.
Sunatan kali ini sudah berjalan yang ke-empat kalinya. Namun berbeda dengan format sebelumnya yang lebih menekankan pengobatan massal tetapi menerima sunatan. Kali ini formulanya dibalik.
Ponpes Najmul Huda kondisinya sangat memprihatinkan dan sangat tidak layak huni. Gus Dur semasa menjadi presiden sempat memberi bantuan sebesar 16 juta untuk pembelian tanah dan untuk membangun gedung. Saat ini, Ponpes tersebut sudah berhasil membuat jamu tradisional untuk menguatkan stamina dengan bahan dasar ramuan lokal. Produksinya saat ini sudah diekspor ke Malaysia.
Disamping tim kesehatan, akan berangkat juga tim yang akan memonitor perkembangan santri yang memperoleh beasiswa dari PBNU sekaligus upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya para nelayan dengan bantuan sumbangan kapal tempel seperti yang sudah diusahakan oleh PCNU Bireun dengan baik. Mereka terdiri dari H. Abas Mu'in, Drs. Anas Thaher dan Djunaidi Ali, SH.
PBNU berencana membangun salah satu pesantren secara total. Tim juga akan melihat lokasi di Aceh Besar. Saat ini sudah dianggarkan dana sekitar 1 Milyar untuk pembangunan pesantren tersebut. PBNU juga akan membangun pesantren lainnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.(mkf)