Warta

PBNU Prihatinkan Tingginya Biaya Pendidikan

Senin, 22 Oktober 2007 | 15:26 WIB

Bandung, NU Online
Meski anggaran pendidikan melalui APBN sudah naik mendekati angka 20 persen, namun sebagian masyarakat masih merasakan beban berat atas tingginya biaya pendidikan, akibat  belum ada kemauan pemerintah untuk menekannya.

"Rendahnya anggaran pendidikan, meski saat ini sudah naik sedikit namun belum mencapai 20 persen, terkait dengan kemampuan rakyat, sehingga masih ada masyarakat yang belum bisa menjangkau tingginya biaya pendidikan," kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi kepada pers sebelum bersilaturahmi dengan jajaran sivitas akademika UPI Bandung, di Bandung, Senin.

<>

Hasyim mengatakan, ada dua solusi yang bisa memecahkan persoalan agar masyarakat mampu menikmati pendidikan sebagaimana layaknya, yakni menekan biaya tinggi pendidikan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Membuat pendidikan tidak mahal dan meningkatkan income (pendapatan) masyarakat merupakan dua solusi yang bisa mengatasi kesenjangan biaya pendidikan selama ini. Dua hal itulah yang harus segera disikapi pemerintah," katanya.

Sementara itu dalam tauziah silaturahmi dengan civitas akademika UPI Bandung, Hasyim mengatakan, saat ini banyak orang yang pinter dengan ilmunya, namun belum konsekuen terhadap ilmunya.

Oleh karena itu Islam ada caranya untuk memfitrahkannya, seperti ilmu sebagai ilmu pengetahuan, ada ilmu ilmiah dan ada ilmu amaliah. "Ilmu ilmiah adalah just knowledge yakni hanya sekedar untuk mengetahui dan diketahui. Lebih dari itu ilmu itu harus diamalkan," katanya.

Dia mengatakan, belakangan ini banyak sarjana hukum masuk ke hukuman, ketika ilmu hukum diproses jadi amal maka lahirlah ilmu keadilan. Keadilan gabungan dari ilmu pengetahuan dan bergabung dengan hikmah," ungkapnya.

Hadir dalam silaturahmi itu Rektor UPI Bandung Sunaryo Kartadinata, pembantu rektor, dekan, dosen dan mahasiswa serta mahasiswi UPI Bandung. (ant/din)


Terkait