Warta

PBNU Kutuk Pembunuhan Syeikh Yasin

Selasa, 23 Maret 2004 | 04:52 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengutuk keras pembunuhan biabad atas pendiri dan pemimpin spiritual Hamas Syeikh Ahmed Yasin. Tindakan  tersebut dilakukan oleh tentara Israel di Gaza City Senin 22/03 subuh dinihari.

“Tindakan ini mengancam perjanjian perdamaian Palestina yang sudah berjalan untuk penyelesaikan masalah ini demi perdamaian abadi,” demikian diungkapkan oleh Rais Syuriah PBNU Prof. Dr. KH Said Agil Siradj, MA kepada NU Online (23/03).

<>

Sebagaimana diberitakan, Israel dengan menggunakan 2 helikopter mengadakan serangan ke masjid di perkantoran Sabra dimana pada waktu Syeikh Yasin selesai menjalankan shalat subuh yang kemudian syahid bersama dengan 3 pejuang palestina lainnya.

“Ini merupakan pembunuhan yang biabad, seorang syeikh yang sudah cacad dengan memakai kursi roda sekaligus buta masih dibunuh dengan sedemikian kejamnya,” tambahnya

Pembunuhan ini bisa menimbulkan kekerasan yang lebih besar di seluruh dunia Islam. Sebelumnya para pimpinan Hamas mengancam bahwa Israel harus membayar mahal jika mereka membunuh Syeikh Yasin. Israel sendiri beberapa waktu lalu telah menyatakan secara tersirat akan membunuh mantan guru tersebut.

Perdana Menteri Israel mengaku bahwa pembunuhan ini sudah direncanakan dan bahkan ia sendiri dikabarkan mengawasi proses pembunuhan ini. Namun demikian, partai oposisi Israel mengecam tindakan ini sedangkan Amerika Serikat bersikap hati-hati.

Syeikh Yasin pernah dijatuhi hukuman seumur hidup karena mendirikan Hamas dan  dituduh menghasud rakyat palestina untuk menyerang sasaran-sasaran Israel. Namun demikian, ia kemudian dibebaskan pada tahun 1987 dengan beberapa konsesi pada Israel.

Said Agil mengungkapkan bahwa NU menginginkan bahwa masalah konflik Palestina dan Israel diselesaikan dengan cara damai dengan pemberian kemerdekaan kepada Palestina. “Nahdlatul Ulama juga tidak setuju bom-bom bunuh diri yang dilakukan oleh aktivis Palestina yang membunuh rakyat yang tak berdosa, yang merupakan tindakan balasan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel,” ungkapnya.

Doktor dari Ummul Quro University tersebut menambahkan bahwa sebenarnya simpul dari masalah ini terdapat pada Amerika Serikat. “Jika mereka memiliki niat baik untuk menyelesaikan masalah ini, maka persoalan ini pun akan segera selesai.”

Sekutu terdekat Israel tersebut memberikan bantuan milyaran dolar tiap tahun untuk mendukung pertahanan Israel disamping bantuan-bantuan lainnya seperti dukungan yang diberikan dalam forum-forum di PBB.

PBNU juga mengharapkan Indonesia juga diharapkan berperan aktif membantu terciptanya perdamaian memberikan dukungan melalui PBB atau forum-forum lainnya seperti OKI dan Gerakan Non Blok.(mkf)


Terkait