Jakarta, NU Online
Komite Penanggulangan Bencana (KPB) PBNU mengirimkan tim dokter dan stafnya sebanyak tiga orang untuk memberikan bantuan pada korban bencana gempa yang terjadi di Nias. Mereka berangkat kemarin pagi, Senin (04/04) dan direncanakan akan berada di Gunung Sitoli Selama seminggu.
Mabrur MS dari KPB mengungkapkan bahwa selain bantuan tersebut juga dikirimkan sebanyak lima ton beras ke lokasi bencana Nias. Untuk bantuan ini, didistribusikan melalui Pengurus Wilayah NU Sumatra Utara dan cabang-cabang NU yang berdekatan dengan lokasi bencana seperti PCNU Sibolga dan PCNU Nias sendiri.
<>Tim dokter ini sekaligus sebagai tim awal yang melakukan pemetaan terhadap bencana alam Nias dan untuk mempersiapkan pendirian Posko dari PBNU.”KPB tidak mengirimkan tim evaluasi seperti di Aceh karena sudah banyak tim lain yang sudah cukup memadai untuk melakukan evakuasi sehingga PBNU berkonsentrasi pada pemberian bantuan lanjutan,” tandasnya.
Mabrur juga mengungkapkan bahwa PBNU mendapat keluhan adanya diskriminasi pemberian bantuan. “Kami mengharapkan agar tak ada diskriminasi terhadap korban berdasarkan agama atau lainnya karena ini benar-benar merupakan misi kemanusiaan,” tambahnya.
Didik, salah satu relawan yang berangkat mengungkapkan bahwa transportasi merupakan kendala utama. Dari briefing yang diterimanya, perjalanan dari Medan menuju Sibolga menempuh jarak waktu sebanyak 8 jam dan selanjutnya menuju Nias melalui laut yang memerlukan waktu 5 jam dengan ombak tinggi yang bisa mencapai 3 meter. Kondisi ini menyebabkan banyak relawan dokter yang mengundurkan diri.(mkf)