Bandung, NU Online
Upaya untuk mengembangkan kesejahteraan warga NU yang sebagian besar terdiri dari petani di pedesaan terus dilakukan. Pada hari Selasa, 17 Mei dilakukan penandatanganan MoU antara PBNU, ITB, IPB dan HKTI untuk pengembangan pertanian di lingkungan warga NU.
Secara khusus, kerjasama ini akan mengembangkan penanaman pohon jarak yang dapat dijadikan energi alternatif solar. Dalam hal ini ITB dan IPB menyediakan teknologinya sedangkan PBNU akan mensosialisasikan penanamanya kepada warga NU yang memiliki lahan di berbagai daerah.
<>Penandatanganan di kampus ITB Bandung tersebut dilakukan oleh Sekretaris Jenderal PBNU Endang Turmudi, Rektor ITB Prof. Dr. Djoko Santoro, Rektor IPB Prof. Dr. Ahmad Ansori Mattjik dan Ketua Umum HKTI Prabowo Subiakto.
Endang Turmudi menjelaskan bahwa ini merupakan bagian dari upaya mengembangkan kesejahtaraan warga NU yang menjadi petani yang sudah menjadi amanat muktamar. “Jika kyai ikut mensosialisasikan penanaman pohon jarak ini, maka masyarakat akan lebih mudah menerimanya,” tandasnya di PBNU (18/5).
Saat ini pesantren Sunan Drajat di Lamongan yang berbasis pertanian telah melakukan penanaman pohon jarak. Upaya sosialisasi ini akan dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LP2NU) dan PWNU dan PCNU di masing-masing daerah.
Bahan baker alternatif tersebut merupakan hasil penelitian ITB dan Mitsubishi Research Institute ini hanya menggunakan minyak hasil ekstraksi pohon jarak atau secara ilmiah dikenal dengan jatropha. Minyak dari biji jarak ini dapat digunakan sebagai pengganti langsung minyak solar yang digunakan untuk mesin diesel.
Dr. Robert Manurung, dari Departemen Teknik Kimia ITB yang menjadi peneliti tersebut mengungkapkan bahwa keunggulan utama minyak jarak adalah pengolahannya yang murah dan sederhana. Instalasinya tidak bisa dilakukan oleh petani.
Dengan minyak jarak pemilik mesin diesel juga tak perlu ganti mesin. Harga produksi minyak jarak ini maksimum Rp 1000/kg, sementara itu, harga solar tanpa subsidi mencapai Rp 1600/kg. Yang menjadi permasalahan tinggal kestabilan suplai minyak jarak ini.(mkf)