Warta

PBNU Gelar Seminar Jelang Muktamar Ke- 31

Kamis, 15 Juli 2004 | 04:56 WIB

Jakarta, NU Online
Menjelang perhelatan akbar muktamar PBNU ke-31 di Solo 28 Nop-3 Des 2004, panitia telah menyiapkan pra kegiatan muktamar dalam bidang keagamaan, keorganisasian dan program. Kegiatan tersebut nantinya akan dirumuskan menjadi materi pembahasan muktamar.

Menurut ketua panitia Muktamar NU ke -31, Ahmad Bagdja rangkaian kegiatan itu sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Pertama, sosialisasi kepada publik tentang tema muktamar, "Dari NU Untuk Bangsa : Mewujudkan Indonesia yang Bersih dan Bermartabat." "kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu 18 Juli 2004 di Hotel Sari Pan Pasifik, Jakarta, tegas Ahmad Bagdja kepada NU Online disela-sela rapat Organizing Commite, Rabu (14/7) Kemarin.

<>

Seminggu kemudian, lanjut ketua Foksika PMII ini akan menggelar Seminar Nasional tentang Pengembangan Metodologi Pengambilan Hukum Islam. yang menjelaskan lebih praksis lagi tentang pengambilan hukum islam, sebagaimana yang telah di sepakati dalam Musyawarah Alim Ulama (MUNAS) NU di Lampung tentang metode taklid Manhaji. Dengan tujuan lebih menyelaraskan antara metode dan problem yang dihadapi oleh masyarakat kontemporer.

Dalam seminar tersebut akan menjawab pertanyaan-pertanyaan metodologi bahtsul masa'il NU selama ini yang digunakan oleh warga NU, masih relevankah metodologi itu atau ada hal-hal yang perlu disempurnakan, masih relevankah metodologi bahtsul masa'il digunakan dalam rangka memberikan jawaban atas persoalan yang muncul ditengah-tengah masyarakat, apakah ada metodologi alternatif dalam pengambilan hukum islam selain taklid manhaji yang mungkin dikembangkan di lingkungan NU. Acara ini sendiri akan digelar Senin 19 Juli 2004 mendatang di Hotel Bintang Jakarta, dengan tiga orang pembicara yakni KH M'ruf Amin, KH Drs. Masdar Farid Mas'udi MA, Dr. H.M. masyhuri Naim, MA dan DR Ahmad Zahrah yang di moderatori oleh Cholil Nafis, MA.

Pada hari yang sama di session kedua juga digelar Seminar Nasional 'Hermeneutika" (ta'wil) sebagai Metodologi Untuk Memahami Teks-teks Keagamaan. Dalam seminar ini akan menggugat titik lemah atas studi teks selama ini, apakah mungkin studi hermeneutika sebagai metode alternatif dalam kajian-kajian keislaman, apakah hermeneutika mempunyai landasan tradisional dalam islam. Seminar yang rencananya digelar pukul 13.30-16.30 ini akan menghadirkan tiga pembicara, KH.Afifiudin Muhajir, Ulil Abshar Abdalla, Prof.Dr.Nasarudin Umar dan Prof. Dr. Amin Abdullah dengan moderator Zuhairi Misrawi. [cih]


Terkait