Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi berharap agar perayaan natal yang diperingati oleh umat Kristiani bisa menjadi wahana untuk saling menjaga kerukunan diantara umat beragama.
“Jadi orang Islam yang baik tak harus mereduksi nilai-nilai agamanya sendiri untuk menyenangkan fihak lain, tetapi kita menghargai keyakinan agama lain. Disinilah kita sepakat dalam ketidaksepakatan. Inilah sikap moderasi NU,” katanya kepada NU Online, Kamis (24/12).<>
Perayaan natal memiliki dua aspek, yaitu aspek ritual dan aspek kemeriahan. Umat Islam tak perlu ikut dalam aspek yang bersifat ritual karena ini sifatnya peribadatan yang berhubungan dengan ketuhanan.
Disisi lain, semua agama memiliki tujuan yang sama dalam menciptakan keadilan dan kemakmuran. Disinilah semua agama bisa saling bekerjasama.
“Kita harus saling menjaga dan mengamankan semuanya, siapa saja warga negera tanpa memandang agama dan harus melakukan hal-hal positif sehingga semuanya berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Pengasuh pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang ini menyatakan rasa syukurnya Indonesia saat ini telah menunjukkan kerukunan hubungan antar agama. Hal ini harus terus diperkuat karena berbagai potensi konflik bisa muncul dan kemudian diatasnamakan sebagai kepentingan agama, padahal pada intinya adalah masalah politik, ekonomi maupun etnis.
“Hubungan lintas agama di Indonesia belakangan telah menjadi contoh di dunia dimana pluralitas berjalan dengan baik,” tegasnya. (mkf)