Warta

PBNU Berangkatkan 12 Kyai ke Inggris

Jumat, 12 September 2003 | 18:48 WIB

Jakarta, NU Online
Sebagai hasil dari kunjungan KH Hasyim Muzadi ke Inggris beberapa waktu lalu,12 kyai dari berbagai pondok pesantren NU akan berangkat ke Inggris (13/09) untuk melakukan workshop dan perbandingan sistem pengelolaan pendidikan selama lima minggu atas biaya pemerintah Inggris.

KH Hasyim Muzadi mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan upaya untuk saling memahami antara umat Islam di Indonesia dan umat Islam ataupun non Islam di Inggris, dan upaya kerjasama tersebut juga akan dilakukan dengan negara-negara lain seperti Jerman, Australia, dan Amerika Serikat.

<>

Kunjungan ini sangat diperlukan karena sejak adanya isu terorisme dan pesantren dianggap sebagai salah satu tempat pendidikan yang menghasilkan orang-orang yang radikal, padahal persepsi seperti itu sama sekali berbeda dengan kenyataan yang ada.

KH Hasib Wahab yang berasal dari pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang yang turut dalam program tersebut mengatakan terdapat 4 subyek yang dipelajari dalam kunjungan tersebut yang salah satunya meliputi bagaimana mengamati perkembangan pendidikan di Inggris.

Sebagai tambahan di Inggris juga terdapat pendidikan Islam yang mirip dengan pesantren berupa boarding school di Manchester untuk anak-anak warga muslim yang tinggal disana. Rencananya rombongan tersebut juga akan berkunjung ke sekolah tersebut.

Hal lain adalah kurikulum pendidikan disana karena sebagai negara sekuler, kehidupan agama merupakan hal terpisah dengan negara. Dalam hal ini akan dipelajari peran agama terhadap kehidupan sehari-hari.

Selain itu juga dipelajari bagaimana proses pembiayaan pendidikan yang ada disana karena selama ini di Indonesia, biaya pendidikan merupakan hal yang menjadi beban yang sangat berat bagi orang tua murid.

Acara tersebut juga tidak akan melupakan kunjungan ke berbagai perguruan tinggi terkenal yang ada di Inggris seperti Oxford ataupun Cambridge.

Gus Hasib juga menjelaskan bahwa kunjungan tersebut akan dimanfaatkan untuk menyampaikan bahwa muslim di Indonesia mayoritas memiliki pandangan hidup yang moderat dan toleran terhadap ajaran agama lain dan selama di Inggris mereka akan tinggal di Leinchester

Ketua Badan Kerjasama Ulama dan Pengasuh pondok Pesantren Se-Indonesia  tersebut mengatakan bahwa hal ini sangat bagus untuk pengembangan pesantren karena harus diakui bahwa sistem pendidikan di sana lebih baik daripada disini “Terdapat hal-hal baik yang dapat diambil dan dijalankan di sini dan pesantren kalau tidak mengikuti perkembangan zaman akan tenggelam,” ungkapnya.

Akan berangkat ke Inggris wakil pesantren dari Sukabumi, Kajen  Magelang, Tambak Beras, Lirboyo, Tebu Ireng, Situbondo, Bondowoso, Sidoarjo, Pasuruan, Jember, dan Malang.

Mereka semua telah diuji kemampuan bahasa Inggrisnya di British Council sehingga dapat dipastikan bahwa mereka yang berangkat memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai sehingga dapat mengikuti program tersebut dangan baik.(mkf)

 


 


Terkait