Jakarta, NU Online
Tim Lajnah Falakiyah PBNU saat ini sedang memantau perkembangan anggota tim yang melakukan pengamatan langsung dari seluruh Indonesia. Berdasarkan laporan yang sudah masuk dari Papua dan Kepulauan Selayar yang sudah mangrib terlebih dahulu daripada wilayah Indonesia bagian barat, hilal tak terlihat.
Kondisi Papua dilaporkan oleh H Sirajudin Bauw dari palabuhan Pertamina Serui, yang tak berhasil melihat hilal, demikian pula laporan dari HM Yunus dari kepulauan Selayar, yang menyatakan kondisi berawan sehingga hilal tek terlihat.
<>
“Kecil kemungkinan hilal bisa terlihat karena posisinya berada dibawah dua derajat,” kata H Nahari Muslih, dari Lajnah Falakiyah NU.
Permintaan informasi melalui telepon terus mengalir ke kantor PBNU meminta penjelasan kapan pastinya hari raya Idul Fitri.
“Banyak sekali yang telepon, menanyakan kapan lebarannya karena terkait persiapan takbiran,” kata salah seorang anggota tim.
Pertanyaan juga muncul dari seorang ibu, yang mengaku opornya sudah masak dan meminta bagaimana kalau lebarannya besok saja. “Wah urusan opor sudah masak ngak ada urusan dengan lebaran,” kata pengurus tersebut.
Penulis: Mukafi Niam