Warta

Pansus Angket harus Tangkap Aktor Centurygate

Rabu, 9 Desember 2009 | 13:23 WIB

Jakarta, NU Online
Sesungguhnya untuk mengungkap skandal century yang merugikan negara lebih dari Rp 6,7 triliun itu mudah. Setidaknya Pansus angket DPR bisa menginvestigasi lingkaran kekuasaan, perbankan (Bank Indonesia) dan aliran dana. Yaitu kenapa bailout-pencaiaran dana itu terjadi, padahal Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Boediono tahu jika itu melaggar undang-undang dan aturan perbankan? Disinilah pasti ada orang kuat yang membuat Sri Mulyani dan Boediono berani melakukan kesalahan.

“Kemudian kenapa Boediono dipaksakan menjadi cawapres SBY tanpa back up parpol? Jadi, target angket centurygate ini pasti untuk pemakzulan dan itu sesuai pasal 7 UUD RI 1945 dan hukum tata negara. Itu biasa saja. Tapi, kalau kemudian dianggap tak cukup bukti itu soal lain. Hanya saja jangan sampai rakyat mengambil jalan penyelesaian sendiri kalau DPR gagal,”tandas Bambang Soesatry, anggota pansus angket dari Golkar bersama pakar hukum tata Negara Irman Putrasidin, pengamat politik UI Arbi Sanit dan Jhon Piries anggota DPD RI dalam dialog “Sandiwara Politik Parpol Koalisi untuk Angket Century”  di Gedung DPD/MPR RI Jakarta, Rabu (9/12).<>

Karena itu Irman Putrasidin megimbau agar pansus angket DPR tidak sekedar mencari penikmat seperti Robert Tantular. Kalau hanya penikmat, itu tidak perlu angket. Bahwa sudah jelas sejak awal kenapa presiden tiba-tiba mengeluarkan Perppu dan ditolak DPR. Ada rapat-rapat KSSK, Menkeu dan Gubernur BI dll. Sementara ketika Wapres Jusuf Kalla (JK) mewakili SBY, malah perannya diabaikan oleh mereka, sehingga menurut JK pencairan dana century itu merupakan perampokan.

Kalau hanya menyelidiki aliran dana menurut Irman, maka pansus angket kan gagal, jika tidak menyentuh dan menyelidiki kebijakan dalam bailout century tersebut.

Namun, Arbi Sanit dan John Piries tetap pesimis dengan pansus angket DPR ini. Mengapa? Menurut Arbi, pansus ini hanya pura-pura dan sandiwara politik. Selama ini DPR yang mewakili rakyat ternyata untuk kepentingannya sendiri dan parpol, serba formalistic dan proseduran mengabaikan substansi masalah. “Yang nyata DPR dikuasai Demokrat sejak koalisi pilpres. Sehingga kalau nanti angket ini divoting, SBY memanggil pimpinan DPR dan MPR RI maka selesailah centurygate ini,”kata Arbi pesimis.

Dengan begitu maka pansus angket cukup beralasan bahwa tidak ada bukti. Dan, yang terjadi kata Arbi, maka deal-deal politik baru. Paling jauh agar pansus dianggap serius oleh rakyat, yang dikorbankan hanya sampai kepada Sri Mulyani dan Boediono. “Jadi, DPR ini cenderung tetap structural oportunis dan kulturalnya pragmatis-oportunistik. Tidak akan sampai ke SBY, karena kalau divoting di DPR pasti kalah,”tutur Arbi.

Pesimisme akan sampai ke presiden itu juga diungkapkan Jhon Piries, jika yang akan terjadi adalah kompromi-kompromi politik sehingga penegakan hukum terabaikan. Karena itu DPD berharap hasilnya maksimal, bukan saja Sri Mulyani dan Boediono, tapi actor intelektualnya juga harus diproses secara hukum. “Bank century itu ecek-ecek-kecil, kecuali kalau BCA bisa dijadikan alasan akan terjadi dampak ssistemik pada perekonomian. Namun, kalau bank century jelas tidak benar dan saya yakin centurygate itu mengalir ke parpol menjelang pilpres,”tandas senator asal Maluku ini.

Sementara itu Bambang Soesatyo berjanji pansus angket tetap akan maksimal dan membantah jika Golkar maju untuk pasang badan bagi Demokrat. “Idrus Marham tidak masalah. Yang penting pansus tetap mengendalikan substansi pembobol besar-besaran century sejak 24 November 2008. Saya yakin ini terkait pilpres dan semua memaklumi. Kita tidak mencari korban, tapi kata Gus Dur, kita harus menangkap raja buayanya-penjahat kakapnya,”tutur politisi Golkar ini berjanji.

Dikatakan, kalau Sri Mulyani dan Boediono tidak terbantahkan keterlibatannya dalam bailout centurygate tersebut. Kenapa Sri Mulyani-Boediono berani melakukan kesalahan itu? Menurut Bambang, langkah itu dilakukan karena ada orang kuat meski Sri Mulyani-Boediono tidak menikmati sepeserpun dari centurygate tersebut. “Jadi, kalau pansus ini gagal, maka selesailah DPR ini. Karenanya, Golkar tidak main-main dengan angket cemturygate ini,”kata Bambang lagi. (mnf)


Terkait