Jombang, NU Online
Olimpiade Aswaja dan Musabqoh Tahlil tingkat SD/MI se-kabupaten Jombang diselenggarakan pada Kamis (16/6) lalu di Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung Jombang. Olimpiade yang diadakan atas kerjasama antara Lembaga Pendidikan Ma’arif Jombang dan Pesantren Babussalam Kalibebning Mojoagung Jombang adalah olimpiade Aswaja yang diadakan pertamakali di Jombang, mungkin juga di Jawa Timur dan Indonesia.<>
Nilai-nilai Aswaja yang sejak ratuan tahun yang lalu diajarkan oleh para wali dan ulama, yang kemudian dipertahankan melalui organisasi Nahdlatul Ulama (NU), saat ini mendapat tantangan yang luar biasa.
Nilai-nilai Aswaja yang salah satunya termanisfestasi dalam amaliah ibadah Aswaja Annahdliyah tersebut dirongrong oleh orang-orang dari gerakan-gerakan Islam yang baru datang di negeri ini. Padahal nilai-nilai Aswaja tersebut menjadi ruh bagi perjuangan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Karena itu nilai Aswaja yang mampu menjadi perekat kehidupan berbangsa bertanah air ini harus terus dijaga dengan cara memahami, menjalankan amaliahnya secara praktis serta menerapkan dalam praktek berorganisasi.
Demikian semangat yang mengemuka dalam kegiatan Olimpiade Aswaja dan Musabqoh Tahlil tingkat SD/MI se-kabupaten Jombang tersebut. Materi yang dilombakan dalam Olimpiade Aswaja ini adalah materi Aswaja yang diajarkan di Kelas 4 dan 5 MI/SD yang disusun sesuai dengan kurikulum Pengurus Wilayah LP Ma’arif Jawa Timur, sedangkan materi dalam Musabaqoh Tahlil adalah bacaan-bacaan yang selama ini dilakukan oleh warga NU dalam menjalankan kegiatan Tahlilan.
Olimpiade Aswaja diikuti oleh 49 peserta, sedangkan Musabaoh Tahlil diikuti oleh 21 peserta. Peserta yang masuk dalam olimpiade dan musabaqoh tingkat kabupaten ini adalah peserta yang lolos dalam seleksi di tingkat MWC/kecamatan. Adapun jumlah MWC se-Jombang berjumlah 21 orang.
Dalam kesempatan tersebut, ketua DPRD Jawa Timur, Drs. H. Halim Iskandar yang menyampaikan sambutan dan membuka acara mengatakan bahwa Olimpiade Aswaja dan Musabaqoh Tahlil merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan ditengah-tengah Aswaja Annahdliyah banyak di rongrong para pendatang baru.”Bagaimana nilai-nilai Aswaja yang diajarkan oleh para wali yang kemudian dikokohkan oleh organisasi NU terus bisa kita perjuangkan melalui berbagai cara”, tambahnya.
Menurut salah satu Ketua PCNU Jombang, H. M. Munif Khusnan, Olimpiade ini merupakan bentuk-bentuk kreatif dalam upaya terus mengajarkan Aswaja kepada Anak-anak kita.”Acara seperti ini harus terus dilakukan untuk menjaga nilai-nilai Aswaja terus dijalankan dan menjadi pedoman bagi Nahdliyin” kata pria yang juga menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang ini.
Dari hasil olimpiade Aswaja ini terpilih juara I – III dan juara harapan I – III, serta juara pertama diraih utusan dari MI Sunan Giri Perak Jombang. Sedangkan dalam Musabaqoh Tahlil dipilih juara I – III dan juara harapan I – III, serta terpilih sebagai juara I adalah MI Karobelah Mojoagung.
Menurut Ketua LP Ma’arif NU Jombang, H. Salmanudin, S.Ag, dalam rangkaian Olimpiade yang diadakan pertama kalinya ini masih diadakan satu lomba yang megiringi yaitu Musabaqoh Tahlil dan hanya untuk tingkat SD/MI saja. ”Tahun depan, Insya Allah kita akan coba untuk membuat olimpiade dengan tiga lomba yang mengiringi, yaitu Musabaqoh tahlil, diba’iyah dan manaqib, serta untuk tingkat SD/MI, MTs/SMP dan MA/SMA,” tambahnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Mus Abdilla