Warta

NU Diharapkan Jadi Penengah

Senin, 8 November 2004 | 09:13 WIB

Jepang, NU Online
NU diharapkan dapat menjadi model penengah diantara dua model yang ada di dunia saat ini yaitu model dunia versi Bush dan versi Osama bin Ladin, demikian dikatakan professor Kohno, dosen National Graduated International School (GRIPS) dalam dialog kulutural yang diadakan KMNU Nihon dengan tema "Kontribusi NU Luar Negeri dalam pengembangan dan pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lemah" pada hari ahad, 7 November 2004, Di Tokyo.

Dunia versi Bush dan Osama yang merepresentasikan kristen dan islam fundamentalis, menggaris bawahi antara dunia baik dan dunia jahat, dengan masing-masing pelaku baik dan jahat yang berlawanan. Kedua versi ini tidak membawa kedamaian, tetapi menimbulkan pertentangan dan dapat menyeret kawasan lain mengikuti salah satu model tersebut.

<>

Asia tenggara merupakan pasar yang sedang diperebutkan oleh kepentingan Bush dan Osama, disisi lain, untuk kestabilan Asia Tenggara diharapkan Asia Tenggara tidak mengikuti kedua model tersebut. Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, dan NU sebagai ormas terbesar di Indonesia terbukti saat ini mampu menampilkan sosok islam dengan nuansa toleransi dan kelembutan.

Pemerintah Jepang yang berkeinginan untuk membina hubungan yang sangat erat dengan Asia Tenggara berkepentingan untuk lebih memberdayakan NU agar menjadi model yang dapat dicontoh oleh negara lain. Untuk itu KMNU-Nihon diharapkan dapat lebih berperan dalam menjembatani pihak Jepang dengan pihak NU.

Dialog ini dihadiri oleh Gus Mus, yang menginginkan terbentuknya database sumberdaya manusia (SDM) NU, sehingga memudahkan NU dalam mengambil SDM yang mempunyai keahlian,  dan Bapak S Budi Rochadi, Direktur BI Tokyo, yang membahas beberapa contoh praktis pemberdayaan masyarakat NU. (**)

Kontributor LN-Jepang (Faizul Ishom)


Terkait