Warta

Nikmati Al-Qur’an 100 Persen

Kamis, 10 September 2009 | 13:37 WIB

Brebes, NU Online
Al-Qur’an menjadi petunjuk, obat, peraturan, dan kabar gembira bagi manusia. Segala urusan di muka bumi bisa dicarikan solusinya melalui Al-Qur’an.

“Problem remaja misalnya, tentang percintaan bisa dicarikan jawabannya lewat Al-Qur’an,” ujar Ustadz Agus Safari saat menyampaikan tausiyah pada peringatan Nuzulul Qur’an 1430 di SMP Negeri 7 Brebes, Kamis (10/9) di sekolah setempat.<>

Pergaulan bebas dan narkoba, lanjutnya,  adalah hal-hal yang menyeret remaja pada hal-hal negatif. “Sesuai dengan fase perkembangan, anak-anak seusia SMP dan SMA sangat labil, sehingga rentan terhadap persoalan remaja,” lanjutnya.

Contoh kecil, urainya, pada tahun 2008 Komnas HAM Anak meneliti 4500 siswi SMP di 12 kota secara acak, menyatakan 62,7 % ternyata sudah bergaul bebas dan 92% sudah melakukan ciuman, seks oral. Dalam sebuah penelitian lain, pada 1992 Mahasiswa UII 90% telah bergaul bebas. Sedangkan BKKBN mencatat, 2,5 juta SMA dan Mahasiswa telah melakukan aborsi selama kurun waktu 1 tahun.

Untuk itu, selain solusi dirunutkan pada ahli psikologi, sambungnya, harus pula dikembalikan pada nilai-nilai Qur’ani lewat konsultasi pada para ulama. Jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Sudah dijelaskan secara nyata dalam Al-Qur’an tentang tata cara pergaulan.

“Jangan dekati zina karena perbuatan keji dan seburuk-buruknya perbuatan,” ujarnya seraya menukil ayat Al-Qur’an.

Ia menyarankan kalau diera modernisasi telah bermunculan ajaran-ajaran yang ingin merubah Al-Qur’an dengan dalih pembaharuan. Padahal, Al-Qur’an sebagai penyempurna bagi seluruh aturan untuk kehidupan manusia baik dunia maupun akherat. Maka perlulah kita mengimani, membaca, menghafalkan, memahami, mengamalkan Al-Qur’an. “Jalan terbaiknya, perlu aktualisasi dengan menikmati Al-Qur’an 100 persen,” tandasnya.

Sementara, Kepala SMP N 7 Brebes Safrudin SPd menyampaikan peringatan Nuzulul Qur’an digelar dengan harapan bisa mengubah pola tingkah laku anak didik. Antara lain melalui kegiatan keagaaman.

“Dengan seringnya mendapatkan sentuhan ayat-ayat Qur’an, diharapkan bisa menjadi generasi yang Qur’ani,” terangnya.

Nuzul Qur’an yang diikuti 570 siswa dan puluhan guru itu, berlangsung gayeng. Jok-jok yang dilontarkan Ustadz Agus Safari menjadikan pengunjung kerap terpingkal-pingkal sehingga tidak terasa kalau waktu telah habis. (was)


Terkait