Mutamimah Hasyim: Tak Ada Dukanya Menjadi Istri Ketua Umum PBNU
Rabu, 31 Maret 2010 | 09:02 WIB
Tidak biasanya KH Hasyim Muzadi mengajak istrinya dalam forum-forum pertemuan di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta. Namun siang itu Hj Mutamimah berada tepat di sampingnya, saat berpamitan dengan seluruh karyawan dan staf PBNU.
“Saya ingin berpamitan, makanya saya mengajak istri saya. Barangkali selama 10 tahun memimpin ada kesalahan dan kekhilafan, saya beserta keluarga mohon dimaafkan,” kata Hasyim kepada segenap staf dan karyawan PBNU di ruang pertemuan lantai 5 kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/3)<>
Usai berpamitan, Hasyim dan istri bersalaman dan berfoto bersama dengan para staf dan karyawan lalu dilanjutkan makan nasi bungkus bersama.
NU Online sempat menghampiri Mutammimah Hasyim dan bertanya, ”Bagaimana suka dukanya mendampingi ketua umum PBNU?”. Ibu enam anak yang tampak anggun dan tegas itu segera menjawab, “Tidak ada dukanya, semua suka,” katanya.
Ia melanjutkan, “Kami sekeluarga menyadari tugas Bapak sebagai ketua umum PBNU, dan kami sudah siap dengan semuanya. Bapak juga sering menekankan kepada anak-anak kalau Bapak sedang menjalankan tugas dan tanggung jawab. Kami meyakini kalau mengurus NU itu pasti ada barokahnya,” katanya.
Keluarga sebenarnya mendambakan saat-saat bekumpul bersama. Namun, kata Mutamimah, kesibukan KH Hasyim Muzadi sebagai ketua umum PBNU sering memisahkan mereka. Bahkan dirinya sendiri sering ditinggalkan suaminya pergi ke daerah-daerah bahkan ke luar negeri.
“Kami sudah siap kalau bapak pergi ke mana-mana. Apalagi anak-anak kami sudah besar bahkan semua sudah berkeluarga. Tinggal satu yang belum menikah dan sedang menyelesaikan kuliah. Mohon doanya,” katanya.
Saat bersalaman dan berfoto bersama dengan para staf dan karyawan PBNU Mutamimah tampak tersenyum dan bahkan sempat mengajak bercanda beberapa staf PBNU yang dikenalnya, meski sebelumnya ia tidak kuasa menahan air matanya saat suaminya menyampaikan kata perpisahan. (nam)