Jakarta, NU Online
Dengan posisi sebagai pintu gerbang Indonesia, Muslimat NU DKI Jakarta mempersiapkan kadernya untuk menghadapi berbagai tantangan untuk mengembangkan ajaran Islam ahlusunnah wal jamaah.
Kali ini, kegiatan yang dilakukan berupa Pelatihan Kepemimpinan Muslimat NU angkatan II yang diselenggarakan di kawasan Mampang Jakarta Selatan, 31 Oktober-1 November 2011. Pelatihan diikuti oleh 60 orang pengurus cabang se-DKI Jakarta dengan materi Kemuslimatan, Keaswajaan, Kepemimpinan dan lainnya.
<>
Ketua PW Muslimat NU DKI Hj Hizbiyah Rahim menjelaskan, kehidupan ibukota sangat kompleks dengan berbagai permasalahan yang menghantui. Para kader Muslimat NU, harus mampu membimbing umat mengatasi berbagai permasalahan tersebut.
Sejumlah problem yang dihadapi diantaranya masalah perceraian yang meningkat, narkoba, dan pergaulan bebas yang merupakan permasalahan sosial. Jika mampu mendeteksi dini problem-problem tersebut, maka solusi bisa dilakukan sejak dini.
Dalam mengatasi meningkatnya perceraian ini, Muslimat bekerjasama dengan Kementerian Agama melakukan penataran tenaga penyuluh pra nikah kepada para ustadzah. “Mereka diharapkan menysipkan materi-materi itu kepada para generasi muda yang menjelang pernikahan,” katanya.
Sementara itu, dalam bidang pendidikan, kader Muslimat NU di tingkat kelurahan diharapkan mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan target minimal dua agar bisa mengenalkan ajaran Islam ahlusunnah wal jamaah sejak usia dini.
“Kita juga mendorong agar para kader Muslimat membaur dengan masyarakat dengan mengikuti berbagai kegiatan seperti PKK, Posyandu dan lainnya,” paparnya.
Ia menepis anggapan bahwa para pengurus Muslimat merupakan ibu-ibu yang sudah tua, yang sudah tidak memiliki kegiatan lagi. Saat ini, 50 persen pengurus di DKI merupakan generasi muda.
“Semuanya bisa berjalan jika ada yang tua dan yang muda,” paparnya.
Pelatihan ini akan dibuat dalam lima angkatan, yang diharapkan dapat diselesaikan sampai Desember 2011.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari geliat NU DKI yang kini terus merambah sampai tingkat anak ranting. Di Jakarta Pusat, sudah dilantik 1113 pengurus, Jakarta Barat dan Timur masing-masing sekitar 1000 orang yang jika di total sudah terdapat sekitar 5000 pengurus NU dan badan otonomnya se DKI Jakarta. “Mau diapakan para pengurus ini, makanya harus diberdayakan melalui pelatihan-pelatihan ini,” jelasnya.
Penulis: Mukafi Niam