Muktamar PKNU Dibuka di Pesantren, Diteruskan di Atas Kapal
Ahad, 12 Desember 2010 | 03:13 WIB
Muktamar I Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) yang akan dibuka di Pondok Pesantren Syaikhona Cholil Bangkalan, Madura, Jatim, Ahad (12/12) hari ini, dipastikan digelar di atas Kapal Lambelu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
Muktamar ini akan berlangsung hingga 14 Desember 2010 di kapal pesiar yang menyusuri Laut Jawa dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.r />
"Kalau selama ini banyak yang ragu, apakah benar PKNU menggelar Muktamar di atas kapal laut, hari ini kami nyatakan dengan tegas, Muktamar I PKNU tetap di kapal laut," kata Ketua DPP PKNU, Chudry Sitompul seperti dilansir beritajatim.com, Sabtu(11/12).
Dia kembali menjelaskan, dipilihnya kapal untuk arena muktamar, lantaran PKNU ingin menginisiasi eksplorasi kejayaan Indonesia sebagai bangsa bahari.
Tujuannya, agar masyarakat bisa lebih memahami kondisi potensi laut milik Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, PKNU ingin para memotivasi pemangku kepentingan untuk segera menetapkan grand design optimalisasi potensi laut. "Ini adalah upaya untuk meyakinkan masyarakat bahwa kita adalah bangsa bahari, bangsa yang besar di bidang maritim," katanya.
Yang tak kalah penting, menurut Chudri yang juga Ketua Panita Pengarah Muktamar I PKNU, pelaksanaan muktamar di atas kapal Pelni itu juga untuk memperingati Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957 yang dipelopori Indonesia. Deklarasi Juanda ini kemudian diadopsi menjadi United Nation Convention on Law of The Sea (UNCLOS).
"Muktamar di kapal ini juga mengikuti tradisi pengambilan keputusan yang dilakukan Wali Songo. Sebagai partai yang diilhami oleh semangat perjuangan Wali Songo, PKNU perlu mengikuti jejak para Wali yang menyebarkan agama Islam," pungkasnya. (nam)