Warta

Muharram Bulan Penuh Keutamaan

Kamis, 8 Desember 2011 | 00:31 WIB

Sumenep, NU Online
Istilah Muharram sebagai nama salah satu bulan Hijriyah pertama kali dipopulerkan pada tahun 412 M. oleh Kilab, kakek ke lima Nabi Muhammad. Bulan ini diberi nama Muharram karena pada bulan tersebut umat Islam dilarang membunuh. Nama tersebut sebagai pengokoh atas tidak bolehnya umat Islam membunuh orang lain.

Bulan tersebut termasuk salah satu bulan yang diistimewakan dalam Islam. Pada bulan itu terdapat tanggal yang umat Islam sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah puasa. Puasa sunah pada tangal 10 Muharram posisinya peringkat kedua setelah puasa bulan Ramadhan.
<>
“Puasa pada tanggal 10 Muharram sangat dianjutkan. Berdasarkan hadits riwayat Muslim pahalanya satu peringkat dibawah pahala puasa Ramadhan. Ini menandakan Muharram bulan penuh dengan keutamaan”

Demikian disampakan aktifis Forum Kiai Muda Jember Dr KH Abdullah Syamsul Arifin pada pembukaan Program Markas Bahasa Arab Pondok Pesantren Annuqayah dengan tema “Esensi Bulan Muharram Bagi Generasi Muslim Saat ini”, di Aula Asy Syarqawi PP Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Rabu (07/12) siang.

Muharram yang juga tahun pertama dalam kalender Islam sering diperingati dengan berbagai festival. Kiai Muda NU tersebut mengajak hadirin untuk memperingati tahun baru Islam yang juga berbarengan dengan bulan muharram sebagai momentum introspeksi diri, tidak terbatas pada festival semata.

“Bulan muharram momen untuk muhasabah, sehingga kita termasuk makhluk yang taat,” tutur Ketua PCNU Jember tersebut di hadapan ratusan santri Annuqayah.

Lebih jauh, Dosen STAIN Jember tersebut banyak memaparkan keutamaan dan keistimewaan bulan muharram berlandaskan literatur Al Qur'an, hadits dan perkataan para ulama.


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: M. Kamil Akhyari


Terkait