Warta

Menag Serius Bersihkan Korupsi di Depag

Jumat, 29 Juli 2005 | 07:16 WIB

Jakarta, NU Online
Tantangan membersihkan Departemen Agama dari korupsi birokrasi menjadi agenda utama Menteri Agama, Maftuh Basyuni, karena ini juga menyangkut image moral instansi yang mengurusi keagamaan.

Hal itu beliau sampaikan ketika menerima rombongan dari Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), di kantornya kemarin (29/7).

<>

“Menjaga kemurnian kinerja dan menghilangkan korupsi adalah hal yang berat dilaukan di  Depag, “katanya. Selain juga efisiensi yang harus dibangun dalam proyek-proyek atau program yang kurang signifikan dampaknya. Semisal evaluasi STQ yang baru saja dilaksanakan di Gorontalo, yang tidak jauh berbeda dengan MTQ sehingga terlalu menghamburkan uang.

“Kami juga akan menjadi bagian kontrol dari upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, khususnya di pemerintahan.” Ditegaskan oleh Hery, Ketua Umum PB PMII.

Pada kesempatan itu juga PB PMII meminta penjelasan tentang program-program bantuan luar negeri, khususnya Amerika terhadap institusi-institusi pendidikan Islam dan pesantren. Mantan Dubes RI untuk Arab Saudi menjelaskan bahwa pada prinsipnya setiap bantuan yang diberikan bagi pengembangan SDM Indonesia akan diterima dengan tangan terbuka, namun tetap melihat kepentingan internal bangsa yang lebih besar agar tidak termanfaatkan.

“Siapapun akan welcome dengan bantuan, tapi pamrihnya apa? Ituharus jelas juga.”ucap beliau.

Pada pertemuan tersebut Menag juga mengingat agar generasi muda NU khususnya PMII tidak terjebak dalam perbedaan pendapat dikalangan politisi dan kiai NU di PKB. Melainkan tetap mengembangkan citra Islam yang plural dan moderat, terutama dalam pergaulan organisasi pemuda Internasional.

PB PMII juga menyampaikan rencana Pengukuhan dan Mukernas PB PMII masa khidmat 2005 – 2007,yang meminta kesediaan Menag untuk turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Rombongan PB PMII terdiri dari Hery H. Azumi (Ketua Umum). M.Rodli Kaelani (Sekjend), Hasanudin Wahid, M. Fadhilah, Winarti, Edi S (Ketua), Ato’ilah Habib (Bendum), Rahmat Pulungan (Wasekjen), Ai Maryati (Ketua KOPRI), dan Andi Ceceng (Wasekjen KOPRI).(Die)


Terkait