Memprihatinkan Penolakan Penambahan Kuota Jamaah Haji Indonesia
Jumat, 19 Desember 2003 | 15:20 WIB
Jakarta, NU Online
Guru Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, Prof DR.Syahrin Harahap,MA, memprihatinkan penolakan penambahan 29.974 kuota jamaah haji asal Indonesia yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi. "Penolakan tersebut dapat dijadikan pengalaman berharga bagi Indonesia," kata Syahrin.
Ia mengemukakan hal itu dalam menanggapi Pemerinth Arab Saudi menolak penambahan 29.974 kuota jamaah haji yang diajukan Pemerintah Indonesia. Menurut Syahrin, penolakan jamaah haji tersebut, sangat mengecewakan sebahagian rakyat Indonesia yang akan berangkat ke tanah suci Makkah.
<>Oleh karena itu, katanya, kegagalan keberangkatan bagi calon jamaah haji Indonesia, membuktikan kurang profesionalnya panitia yang bertanggung jawab dalam mengurus masalah tersebut, sehingga terjadinya penolakan kuota.
"Sikap Pemerintah Arab Saudi membuat jamaah haji Indonesia menjadi sedih dan tidak dapat melupakan pengalaman cukup pahit serta bercampur rasa penyesalan cukup dalam," ujar Syahrin.
Disebutkannya, pernyataan dari pemerintah Arab Saudi tersebut, yaa bisa saja dimaklumi oleh rakyat Indonesia. Namun sebahagian jamaah haji Indonesia yang ditunda keberangkatannya atau dianggab "gagal" ke negara Arab Saudi ada yang sempat meneteskan air mata.
"Panitia yang menangani pemberangkatan jamaah haji tersebut, harus benar-benar profesional dan jangan melakukan penambahan kuota sebelum adanya kepastian dari pemerintah Arab Saudi," kata Prof Syahrin.(mkf)