Jakarta, NU Online
Pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi telah menyusun kabinet bayangan, namun belum ada kepastian apakah susunan itu diumumkan saat musim kampanye atau setelah kampanye berakhir.
"Mega-Hasyim sudah menyiapkan susunan kabinet bayangan, bahkan ketika keduanya menjajaki untuk menjadi pasangan Capres-cawapres sekiar enam bulan lalu, kabinet sudah mulai diperhitungkan," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Tjahyo Kumolo kepada pers seusai deklarasi Komunitas Pemuda Indonesia di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Rabu.
<>Deklarasi Komunitas Pemuda Indonesia dihadiri kalangan pemuda dan organisasi ini diarahkan untuk menggalang dukungan bagi pemenangan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi pada pemilihan presiden 5 Juli 2004.
Tjahjo menyatakan optimistis Mega-Hasyim akan mampu mengungguli pasangan lainnya dalam pilpres mendatang. Pihaknya terus menggalang dukungan untuk meraih kemenangan pasangan ini, termasuk melalui Ormas.
Peluang Mega memenangi pilpres mendatang terbuka luas karena publik juga akan menilai banyak keberhasilan yang telah dicapai Megawati sejak tiga tahun memerintah. "Yang mengatakan pemerintah pimpinan Megawati gagal adalah mereka yang tidak pernah mendukung pemerintah," katanya.
Dia mengakui ada beberapa masalah yang memang belum selesai karena untuk menyelesaikan semua persoalan dalam waktu tiga tahun tidak mudah. Namun secara makro banyak keberhasilan yang sudah dicapai, walaupun untuk konflik Aceh dan Ambon belum tuntas.
Mengenai teknik kampanye Megawati yang pada awal masa kampanye dilakukan dengan menemui masyarakat di berbagai tempat termasuk di pasar-pasar. Tjahjo juga mengatakan, kampanye dengan cara seperti itu akan banyak dilakukan Mega selama musim kampanye.
"Kemarin-kemarin akan sulit melakukan hal itu karena sebagai presiden jadwalnya padat sekali. Karena itu, sekarang ada kesempatan yang sangat baik bagi Capres kami untuk menemui masyarakat secara langsung," katanya.
Kepada masyarakat yang ditemuinya, kata Tjahyo, Capres PDI-P Megawati ingin memeprbaiki kehihupan masyarakat terutama rakyat kecil ke tahap lebih baik, di samping memperluas lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan serta mengoptimalkan agenda reformasi yang tertunda.
Menurut Tjahjo, Megawati akan berkampanye di hampir seluruh daerah pemilihan, walaupun basis massa PDI-P dan NU ada di Pulau Jawa dan Sumatera. "Selama masa kampanye ini, kami tidak semata-mata memperhitungkan masalah basis, namun memperhatikan semua wilayah dan semua lapisan masyarakat," katanya.
Pola turun ke bawah menemui konstituen itu juga telah menjadi perintah DPP PDI-P kepada anggota Fraksi PDI-P yang ada di legislatif. Mereka harus rajin bertemu masyarakat dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat. "Kami akan menegur anggota fraksi kami yang tidak pernah atau jarang menemui konstituen," katanya.(mkf/an)