Boyolali, NU Online
Muktamar NU ke-31 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu sekitar pukul 4.00 WIB dini hari memutuskan KH. M.A.Sahal Mahfudz sebagai Rais Aam Syuriah PBNU terpilih setelah secara mutlak mendapatkan 363 suara.
Secara keseluruhan total perolehan suara hanya Mbah Sahal lah yang memenuhi persyaratan sesuai tata tertib pemilihan yakni pasal 32 ayat 3 yang berbunyi “Seorang calon dinyatakan sah apabila didukung sekurang-kurangnya 99 (sembilan puluh sembilan) suara.
<>Sedangkan calon lainnya yang dipilih muktamrin seperti Gus Dur hanya memperoleh 75 suara, Hasyim Muzadi 5 suara, Said Aqil Sirad 1 suara, Alwi Sihab 1 suara, Gus Mus 1 suara, tidak sah 1 suara, Abstain 1 suara dan Alya Rahman 1 suara. Sehingga total seluruh suara berjumlah 452 suara.
Pimpinan sidang yang diketuai ketua panitia muktamar wilayah Jawa Tengah, Muhamad Adnan langsung membacakan tata tertib pemilihan psaal 32 ayat 4 yang berbunyi, “Apabila jumlah nama calon yang sah hanya 1 (satu) orang (tunggal), Pimpinan Sidang dapat menawarkan kepada Peserta Sidang untuk disahkan secara bulat (aklamasi),”. “Dengan ini kami nyatakan KH. M.A. Sahal Mahfudz terpilih secara aklamasi dan dinyatakan sah menjadi Ketua Rais Aam Syuriah,” tegas Adnan sambil mengetuk palu dan disambut tepuk tangan riuh muktamirin.
Sementara itu megetahui dirinya tidak memenuhi syarat pemilihan, Gus Dur langsung meninggalkan ruang pemilihan. Kepada wartawan Gus Dur mengatakan tidak aneh dengan hasil itu. “Saya sudah memperkirakan itu, bagi saya yang penting Hasyim tidak maju dan tidak terpilih lagi itu saja. Tetapi kalau misalnya ia di dukung lagi oleh Rais Aam terpilih, kita mau apa lagi,” ujarnya saat di cegat wartawan di pintu keluar utara gedung Muzdalifah.
Saat berita ini ditulis sidang sedang di skors untuk memberikan waktu kepada muktamrin melakukan sholat shubuh karena sudah memasuki waktau sholat. Acara akan dilanjutkan sekitar 10 menit kemudian. Diluar tepatnya di gedung Jeddah tempat muktamrin yang melihat secara langsung prosesi pemilihan tampak ada yang sudah tertidur pulas dan sebagian wartawanpun sudah mulai kelelahan. (cih)