Pelantikan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Depok terselenggara cukup meriah dan penuh khidmat. Pasalnya, dalam acara tersebut dilangsungkan peringatan maulid Nabi saw dan dzikir yang dipimpin ustad Haryono.
“Sengaja pelantikan kita bersamaan dengan maulid nabi, agar syiar dakwah lebih mengena. Kita buktikan bahwa NU di Depok punya kekuatan dan memang launching program ini layak disaksikan masyarakat banyak,”ujar Ust. Samadikun Ketua LDNU Kota Depok, Masjid Baitul Kamal, Balaikota Depok, Kamis ( 25/2) lalu.<>
Ketua PP LDNU KH Nuril Huda membenarkan hal tersebut. ”NU ada untuk kepentingan negara dan bangsa. Bukan hanya warga nahdliyin saja, tapi untuk Islam semuanya dalam perdamaian. Karena panutannya ulama dan kiai, untuk itu sebisanya pengurus di Depok mengikuti apa yang diperjuangkan pendahulunya,” ujarnya.
Dikun mengharapkan pelantikan bukan hanya sekedar seremonial saja, lebih dari itu ia berharap pengurus dapat berperan aktif. Untuk itu lanjutnya, masih dalam suasana semangat baru dapat merancang teknis kerja ke depan. “Pekerjaan banyak sudah menunggu, sebentar lagi kita akan melangsungkan muker,” katanya.
Ia menjelaskan beberapa program yang nantinya akan dilaksanakan dalam masa kepemimpinannya, diantara mendata anggota. Selama ini menurutnya di masyarakat telah diklasifikan pada jama’ah dan ulama. Pihaknya akan mendata jamiyyah nahdliyin tersebut, yang nantinya akan diberikan kartanu.Tentu imbuhnya, identifikasi yang valid berdasarkan keadaan yang ada di lapangan.
Setelah pendataan, dirinya aka melanjutkan identifikasi masjid yang ada di Depok. Masjid yang masih milik warga nahdliyin atau melangsungkan tradisi seperti adzan dua kali, menyelenggarakan peringatan maulid dst. “Nanti kita akan petakan masjid-masjid yang masih menjadi milik NU dan akan menjadi skala prioritas. Tentu akan diprogramkan setiap semester,”ujarnya.
Program selanjutnya yang akan dilaksanakan adalah gerakan pembangunan NU melalui budaya dan tradisi. Tradisi tersebut lanjutnya, pelestarian pembacaan rawi, diba’, acara peringatan hari besar dll. Baginya ada hal menarik yang belum terangkat yaitu wakaf papnisasi. Menurutnya pembuatan papan, plang NU, stiker, bahkan logo yang ditempatkan di rumah.
Untuk merealisasikan tersebut, Dikun bersama tim perumus akan menyelenggarakan muker. Pembahasan seputar kurikulum yang dijadikan bahan materi dakwah, Aswaja dan pengembangan ekonomi.
Dalam acara tersebut masjid Baitul Kamal dipadati masa yang kebanyakan berpakaian putih-putih. Mereka larut dalam pembacaan maulid diba’ yang diiringi alunan musik hadrah. Walikota Nur Mahmudi dan Wakil Walikota Yuyun Wirasaputra, bersama OPD terlihat khusyu’saat mengikuti dzikir yang dipimpin Ust. Haryono. (aan)