Menjelang pelaksanaan ujian nasional (UN), bukan hanya belajar dan berlatih mengerjakan soal yang dilakukan para siswa. Berbagai kegiatan spiritual seperti istigosah dan berdoa di makam tokoh ternama juga dilakukan.
Hari Kamis (16/4) kemarin, misalnya, ratusan siswa dari sejumlah SMP dan SLTA di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terlihat berziarah ke Makam Sunan Kudus untuk berdoa agar pelaksanaan ujiannya mendapatkan hasil yang memuaskan.<>
Sejak pukul 10.00 WIB pagi, rombongan pelajar mulai berdatangan ke Makam Sunan Kudus. Beberapa pelajar bahkan didampingi oleh guru sekolah, sebagian lagi hanya rombongan pelajar yang berjumlah puluhan tanpa ada pendamping guru dari sekolah.
Ani, guru Bahasa Inggris dari MTs Khoiriyah Bae yang mendampingi puluhan siswa kelas 9 mengatakan, kegiatan keagamaan dengan berziarah ke Makam Sunan Kudus merupakan kegiatan rutin setiap tahun menjelang pelaksanaan UN. "Kami berharap, para siswa akan mendapatkan berkah supaya lulus ujian," ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan keagamaan yang dilakukan para siswa selama di makam adalah menggelar tahlil atau memanjatkan doa-doa.
Pernyataan serupa diungkapkan seorang siswa dari Madrasah Aliyah (MA) Qudsiyah Kudus bernama Budi. Menurut dia, kegiatannya berziarah ke Makam Sunan ini merupakan inisiatif sendiri. "Kami datang ke makam ini bersama 20 orang teman sekelas dari jurusan IPS," ujar Budi.
Ritual keagamaan yang dilakukan bersama 20 orang temannya itu, yakni menggelar tahlilan dan memanjatkan doa agar mendapatkan kemudahan dalam mempersiapkan diri dan saat mengerjakan soal-soal UN. "Yang jelas, kami semua berharap lulus UN dengan nilai memuaskan," ujarnya.
Suwanto, pendamping siswa MA TBS Kudus hari ini (16/4) mengaku mendampingi 317 siswa yang akan menggelar doa bersama di Makam Sunan sebelum pelaksanaan UN. "Kami berdoa kepada Allah agar para siswa mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan UN," ujarnya.
Ia mengatakan, tingkat kelulusan di sekolahnya tahun lalu mencapai 98 persen. "Kami berharap, tahun ini bisa mempertahankan prestasi kelulusan seperti tahun lalu," ujarnya.
Selain berdoa, sekolah juga mempersiapkan siswanya dengan memberi tambahan jam pelajaran bagi siswa yang akan mengikuti UN sejak beberapa bulan terakhir. Pembekalan terutama ditujukan untuk mata pelajaran eksak seperti matematika.
Suwanto menjelaskan, kegiatan keagamaan dengan berdoa bersama menghadapi UN tidak hanya dilakukan di makam Sunan Kudus saja, di sekolah juga digelar sejak beberapa waktu yang lalu.
Menurut salah seorang penjaga makam Sunan Kudus, setiap menjelang UN makam tersebut memang ramai dikunjungi para pelajar dari berbagai sekolah di Kudus. "Sebagian besar datang secara rombongan bersama teman sekelas atau satu sekolah. Bahkan, ada yang didampingi oleh guru sekolah," ujarnya. (ant/mad)