Jakarta, NU.Online
Sudirman Said, pengurus Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) mengatakan, Akbar Tanjung merupakan salah satu yang terkena diskriminasi sistem peradilan yang tidak berjalan dengan benar. Namun, diterima atau ditolaknya kasasi Akbar Tanjung oleh Mahkamah Agung (MA) tetap menimbulkan persepsi negatif dikalangan masyarakat. Hal ini karena, masyarakat sudah pesimis dengan independensi MA dalam penyelesaian kasus Akbar. "MA tidak lepas dari penguasa," ujar Sudirman.
Sudirman mengatakan, masyarakat sudah punya persepsi adanya tarik menarik antara pengadilan dengan penguasa dalam kasus Akbar. "Ada campur tangan dari pihak penguasa, sehingga kasus Akbar berlarut-larut," kata Sudirman. Menurutnya jika tidak ada kepentingan politis didalamnya, seharusnya kasus Akbar sudah selesai sejak dulu.
<>Dia juga menambahkan tidak ada yang diuntungkan dengan kasus Akbar. "Yang rugi kita, karena dengan diterimanya kasasi Akbar, berarti tidak ada upaya penegakkan hukum di negeri ini," kata Sudirman, sambil menambahkan.
Khusus untuk kasus Akbar, kata Sudirman, masyarakat harus melihat substansi persoalannya. "Ini menyangkut uang negara yang dikeluarkan secara tidak sah dan ada pengalihan tanggung jawab didalamnya," ujar Sudirman. Dia juga mengatakan, semua orang terpenjara dengan kasus Akbar. Hal ini, karena semua perhatian tertuju kepadanya sehingga masalah-masalah lain yang lebih penting dilupakan, kata Sudirman sambil mencontohkan, penanganan bencana alam di Nabire, yang mulai sepi dari pemberitaan media (cih)