Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI) atau Asosiasi Pesantren NU selama bulan Maret akan fokus pada kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pesantren. Sejumlah program pelatihan kewirausahaan di lingkungan pesantren telah siap dilaksanakan.<>
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerjasama RMI dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Mandiri sejak Agustus lalu. Selain giat di bidang pemberdayaan ekonomi, kerjasama ini juga mengupayakan sanitasi bagi masyarakat pesantren di Indonesia.
Pelatihan kewirausahaan yang akan diikuti oleh santri senior dan pemuda masyarakat di sekitar pesantren ini bertajuk “Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Pesantren”. Rencananya pelatihan diadakan di Pesantren Al-Huda Ciamis, Pesantren Kempek Cirebon, dan Pesantren Al-Ikhlas meliputi pembinaan seputar perdagangan (UKM) dan pertukangan.
Seperti dijadwalkan, pada 9-12 Maret program dimulai di Pesantren Al-Huda Ciamis, berlanjut ke Cirebon dan Boyolali. Dalam Term of Reference (TOR) kegiatan disebutkan, program ini dirancang untuk membangun kesadaran masyarakat pesantren tentang kapasitas dan kualitas hidup serta menumbuhkan ekonomi masyarakat berbasi pesantren.
Sebanyak 30 peserta ditargetkan akan berpartisipasi aktif dalam pelatihan ini. Sasaran tidak hanya kepada para santri tapi termasuk masyarakat di sekitar pesantren. “Kegiatan diselenggrakan di beberapa pesantren saja. Diharapkan dari pesantren satu yang kita latih, dampaknya akan meluas ke pesantren-pesantren lain di sekitarnya,” kata Sekretaris RMI Miftah Faqih beberapa waktu yang lalu.
Bulan April direncanakan RMI akan lebih giat di bidang sanitasi melalui pengadaan MCK (mandi, cuci, kakus) dan air bersih. Rencananya pesantren yang menjadi sasaran adalah sejulah pesantren di Banten dan Yogyakarta. “RMI akan selalu mengupayakan pesantren sebagai sentra perubahan bagi masyarakat,” tandasnya
Redaktur : A. Khoirul Anam
Reporter : Mahbib Khoiron