Warta

Manujuah Hari untuk Gus Dur Diadakan Warga NU Sumbar

Selasa, 5 Januari 2010 | 05:01 WIB

Padang, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sumatera Barat mengadakan kegiatan manujuah hari atau peringatan hari ketujuh untuk KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Seperti di beberapa daerah lain di wilayah Nusantara, dalam tradisi yang tumbuh di Minangkabau, kegiatan manujuah hari atau hari ketujuh diselenggarakan setelah seseorang wafat tujuh hari. Biasanyanya diselenggarakan tahlilan dan doa oleh ulama.<>

Yasinan dan tahlil selama seminggu diadakan berkaitan dengan wafatnya mantan Presiden RI ke-4 yang juga mantan Ketua Umum PBNU itu. Yasinan dan tahlil dipusatkan di Sekretariat PWNU Sumbar jalan Ciliwung No. 10 Padang.

Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar (Plt.) H Zainal MS, Senin (4/1) malam usai Yasinan dan Tahlil KH Abdurrahman Wahid menyebutkan, puncak kegiatan akan dilaksanakan Rabu (6/1).

“Hari itu diselenggarakan Yasinan dan Tahlil umum dalam rangka Manujuah hari (hari ketujuh) wafatnya KH Abdurrahman Wahid,” kata Zainal.

Menurut Zainal, alasan PWNU Sumbar menyelenggarakan Yasinan dan Tahlilan adalah menghidupkan tradisi NU untuk menghormati Gus Dur sebagai mantan Ketua Umum PBNU.

”Sebuah doa penghargaan kepada Gus Dur yang sudah berjasa membangun  agama Islam, bangsa dan demokrasi di Indonesia. Sangat wajar sebagai warga nahdiyin mendoakan melalui kegiatan Yasinan dan Tahlil,” tambah Zainal.

Ibarat pepatah Minang, kata Zainal, harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan jasa. ”Melalui kegiatan Yasinan, tahlilan dan doa tersebut warga nahdiyin  menghargai jasanya,” kata Zainal.

Yasinan dan tahlilan di PWNU Sumbar, Senin (4/1) malam dipimpin Ahmad Syarifuddin, dihadiri Ketua Muslimat NU Sumbar Hj. Tina Hatta. Di jajaran PWNU hadir sekretaris Firdaus, Wakil Sekretaris Ismael Usman, Pembina PW GP Ansor Sumbar Salman K Memet, Ketua LPNU Sumbar Yusrizal dan sejumlah aktifis NU lainnya. (arm)


Terkait