Warta

Malam Ini Pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum

Rabu, 1 Desember 2004 | 13:39 WIB

Boyolali, NU Online
Kalau tidak ada sesuatu yang luar biasa, Muktamar NU ke-31 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu  (1/11) malam ini akan menentukan Rais Aam Syuriah dan Ketua Umum Tanfidziyah di samping masih melanjutkan sidang-sidang komisi.

Berdasarkan jadwal yang diterbitkan panitia muktamar, pemilihan ketua ditetapkan pada jam. 19.00- hingga seleasai. Namun sebalumnya diawali dengan pengesahan hasil-hasil  sidang komisi. yang dipimpin oleh KH. Mustoda Bishri, KH. Hafidz Utsman, dan Drs. Masdar Faried Mas’udi. Dilanjutkan pleno V untuk memilih pimpinan sidang pleno pemilihan pengurus, yang diketuai KH. Hafidz Utsman dan H. Ahmad Bagdja.

<>

Hingga menjelang pemilihan baru satu nama yang muncul sebagai kandidat Rais Aam Syuriah (lembaga tertinggi NU) yakni KH Sahal Mahfud, adapun Gus Dur yang disebut-sebut sebagai kandidat Rais Aam hingga kini belum menyatakan kepastiannya. Sementara untuk jabatan Ketua Umum PBNU terdapat dua calon kuat yakni KH Hasyim Muzadi dan KH Mustofa Bisri (Gus Mus).

Pemilihan Ketua Umum PBNU diperkirakan bakal ramai karena baik Hasyim maupun Gus Mus yang disokong mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang memiliki pendukung sama kuat baik di kepengurusan (struktural) NU maupun di kalangan ulama kultural. 

Hasyim sendiri menyatakan akan tetap maju meski Kiai Sahal yang satu periode kepengurusan dengannya di kepengurusan PBNU periode 1999-2004 dikabarkan merestui pencalonan Gus Mus dengan alasan siapapun boleh maju dalam pencalonan, termasuk dirinya, meski tanpa restu Kiai Sahal. “Mbah Sahal tidak menolak pak Hasyim dan juga tidak dalam posisi melarang kandidat manapun sepanjang memenuhi persyaratan,” kata juru bicaranya dalam konferensi pers di ruang media centre, Senin (30/11).

Pada hari keempat muktamar ini juga akan ditentukan hubungan NU dengan partai yang dilahirkannya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), apakah hasil muktamar sebelumnya yang merekomendasikan warga NU untuk menyalurkan pilihan pada partai yang pendiriannya difasilitasi PBNU akan dianulir sehingga NU "memisahkan" diri dari partai itu atau tetap dipertahankan.
Sementara itu suasana duka masih meliputi para muktamirin terkait dengan sejumlah warga dan pengurus NU yang turut menjadi korban tergelincirnya pesawat Lion Air saat mendarat di Bandara Adi Sumarno, Solo, Selasa petang, seperti tokoh PKB KH Yusuf Muhammad, Rais Syuriah PWNU DKI KH Abdul Syukur, Wakil Rais Syuriah PWNU Sumatera Barat Khaidir Harun, Ketua PWNU Riau Bahar Ali dan Ketua PCNU Bengkalis Chaerudin Noer.

Komisi Masial Diniyah Waqi’iyah yang meninjau masalah kontemporer dari segi hukum agama, seperti upeti pada penerimaan pegawai negeri sipil, hukuman mati bagi pemasok obat terlarang, dan tes DNA mengawali sidangnya dengan memanjatkan doa bagi korban kecelakaan pesawat naas tersebut.

Saat berita ini diturunkan, panitia dan petugas keamanaan sedang melakukan gladi resik persiapan penutupan muktamar yang akan dihadiri oleh Wakil Presiden, Yusuf Kalla. Iringan-iringan mobil  dan pasukan Paspampres terlihat sibuk mensetup protokoler. Petugas kebersihan, dari mulai panggung, tenda dan penyapu halaman pun terlihat mulai sibuk  melakukan tugasnya. (cih)


Terkait