Jombang, NU Online
Puluhan mahasiswa Stikes Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, menggelar aksi keprihatinan atas meninggalnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia, Ruyati binti Satubi (54) yang dihukum pancung oleh pemerintah Riyad Arab Saudi, Sabtu lalu.
Aksi keprihatinan dilakukan mahasiswa dengan menggelar shalat ghaib di halaman kampus. Seperti telah dikomandano, para mahasiswa menggelar karpet dan melakukan shalat berjamaah sedangkan satu mahasiswa dengan sorban di kepala bertugas sebagai Imam memimpin shalat empat takbir tersebut.<>
Tidak hanya menggelaar shalat, para mahasiswa ini juga menggalang koin untuk pemulangan jenasah TKI asal Bekasi Jawa Barat. Dengan membawa kotak dari kardus minuman mineral, mahasiswa ini keliling ruang- ruang perkulihaan. ”Ini untuk membantu pemulangan jenazah Ruyati, yang sampai kini belum diambil pemerintah,” ujar Eka erawati salah satu mahasiswi menuturkan usai shalat berjamaah tersebut.
Sebagai warga negara yang juga telah menyumbang devisa pada negara Ruyati, layak mendapat perhatian pemerintah. ”Pemerintah jangan diam saja, jenazah Ruyati harus dipulangkan, kasihan keluarga yang terus menangis,”imbuhnya.
Para mahasiswa yang juga kebanyakan santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini mununtut pemerintah lebih perhatian terhadap warga negara yang bekerja di luar negeri. Karena masih banyak TKI/TKW yang mendapatkan masalah hukum dan butuh pembelaan.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontrubutor : Muslim Abdurrahman