Warta

Maarif Brebes: Bocorkan Soal UN, Haram Hukumnya

Kamis, 4 Maret 2010 | 13:22 WIB

Brebes, NU Online
Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2009/2010 sudah diambang pintu. Berdasarkan fakta dilapangan, untuk menghasilkan hasil UN yang maksimal terdapat berbagai kecurangan. Antara lain dengan membocorkan soal yang dilakukan oleh pihak sekolah melalui tim suksesnya.

Terhadap persoalan tersebut, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Nahdlatul Ulama (NU) Brebes mengfatwakan haram terhada kepada tindak kecurangan dalam UN 2010. Fatwa tersebut hanya diperuntukan kepada sekolah-sekolah di bawah naungan LP Maarif.<>

“Haram hukumnya lembaga pendidikan yang berada di bawah LP Maarif, yang melakaukan tindakan curang dalam UN,” ucap Ketua PC LP Maarif NU Brebes Drs Syamsul Maarif di sela-sela Revitalisasi MGMP Mapel UN, di MTs Maarif NU 1 Brebes, Kamis (4/3) Menurutnya,  tindak kecurangan dalam UN dinilai sangat bertentangan dengan kaidah dan hakikat pendidikan nasional.

Dia tidak bisa mentolerir bila terjadi pembocoran soal kepada siswa di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungannya. Di luar sekolah LP Maarif, dirinya tidak bertanggung jawab. Mereka mempunyai kebijakan dan pandangan aqidah sendiri-sendiri. “Kejujuran adalah segala-galanya untuk mencapai tujuan yang terhormat,” ujarnya mantap.

Maka dari itu, Samsul sudah wanti-wanti menyampaikan penegasan dan larangan anti  praktik curangi UN kepada sekolah-sekolah naungan LP Maarif Brebes. Menurutnya, tindakan membocorkan soal ujian sangat tidak patut dan tidak terpuji karena menodai nurani pendidikan yang sesungguhnya. "Boleh saja mecari jalan cepat, asalkan halal," ujarnya.

Solusinya, lanjut Syamsul, dilakukan guru ketika UN belum berlangsung. Seperti melakukan revitalisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), tambahan jam pelajaran, istighosah dan lain-lain pra UN.  "Saat ini kami sedang melaksanakan upaya jalan pintas tapi halal, yaitu dengan revitalisasi MGMP dan bedah SKL (standar kompetensi lulusan, Red) yang bekerjasama dengan Bimbel Primagama," paparnya.

Sementara Ketua Panitia Penyelenggara H Samsu MPd, menjelaskan, kegiatan Bedah SKL diikuti 130 guru Mapel UN. Mereka merupakan utusan dari sekolah-sekolah naungan LP Maarif Brebes. Adapun substansi dari bedah SKL itu meliputi, prediksi soal yang akan keluar dalam UN dan mempersiapkan strategi dalam memecahkan soal tersebut. 

"Digandengnya Bimbingan Belajar Primagama, karena sudah berpengalaman selama bertahun-tahun menginterpretasikan kemungkinan-kemungkinan soal UN melalui petunjuk SKL dari BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) Pusat," pungkasnya. (was)


Terkait