Jakarta, NU Online
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) mulai digelar awal Maret ini dengan berkeliling Indonesia. Demi fektifitas, Rapimnas sengaja dilaksanakan secara regional untuk 33 wilayah di 17 kota berbeda.<>
Sekretaris LTMNU K Ibnu Hazen beralasan, melalui kunjungan ke masing-masing wilayah ini dianggap efektif lantaran pembahasan akan cenderung spesifik dan kontekstual dengan kebutuhan yang ada. Selain itu, LTMNU di luar agenda rapat ini sudah merencanakan pelatihan khusus bagi para pengurus masjid di daerah.
“Kami rencananya tidak hanya rapat melainkan juga TOT (Training of Trainer). Masjid-masjid harus kita bina sebelum dibina oleh ‘orang lain’,” jelasnya, Rabu (22/2).
Ibnu menilai, Rapimnas yang diselenggarakan secara terpusat dalam satu tempat dan waktu umumnya berbuah seremoni belaka. Selain menghabiskan banyak biaya, dampak yang dihasilkan juga kurang dirasakan langsung oleh peserta.
Menurut jadwal, LTMNU akan mengawali Rapimnas di Kota Medan pada 2 Maret mendatang. Rapat pimpinan yang meliputi wilayah Aceh dan Sumatra Utara ini akan dilaksanakan selama dua hari berturut-turut. Rapim akan berlanjut ke 17 kota lainnya setelah agenda rapat di Medan ini selesai.
Rapimnas merupakan usaha PBNU untuk konsolidasi dan penguatan struktur kemasjidan di berbagai wilayah. Sebab selama ini masjid-masjid berbasis nadliyin dinilai belum terorganisir dengan baik, sehingga harapan dari pusat jarang terealisasi.
Redaktur : Syaifullah Amin
Penulis : Mahbib Khoiron