Warta

Lembaga Kesehatan NU Targetkan Latih 250 Kader TB

Kamis, 22 Juli 2010 | 05:44 WIB

Jakarta, NU Online
Penyakit Tuberculosis atau lebih dikenal dengan sebut TB di Indonesia masih menjadi persoalan bagi sebagian masyarakat. Upaya mencegahan dan pengobatannya terus dilakukan secara bersama-sama, termasuk melibatkan komunitas NU.

Keterlibatan NU dalam penanganan TB ini sudah berlangsung sejak tahun 2004 dengan menggarap komunitas NU, khususnya yang berbasis di pesantren. Sebanyak 25 pesantren yang berada di lima propinsi telah mendapat pelatihan dan penyuluhan mengenai penyakit ini.<>

Upaya ini tak sia-sia, jika jumlah penderita TB di Indonesia sebelumnya mencapai angka berkisar 10 persen, saat ini jumlahnya tinggal sekitar 5.8 persen.

“Kita memberikan pelatihan bagi para kader, dokter dan motivator yang terdiri dari para santri dan santriwati dalam program penanggulangan TB ini,” kata Fauziah M Asim, ketua program TB dalam seminar TB-HIV/AIDS yang diselenggarakan di gedung PBNU, Kamis.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Lembaga Kesehatan NU (LKNU) telah melatih 125 kader dan pada tahun 2010 ini, jumlah tersebut akan ditambah secara signifikan, yaitu 250 orang kader, 250 motivator, dan 100 dokter dan paramedis.

Peningkatan ini diharapkan mampu mempercepat pengurangan jumlah penderita TB di Indonesia untuk mencapai target dari Millenium Development Goals (MDGs), yang mana pengurangan jumlah penderita TB termasuk salah satu dari delapan tujuan MDGs.

Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke tiga dari jumlah penderita TB di dunia, dibawah China dan India.

Ketua Lembaga Kesehatan NU Imam Rasjidi menjelaskan, NU menjadi modal sosial dalam penanganan TB. Penyakit ini banyak diderita oleh kalangan masyarakat berpenghasilan dan berpendidikan rendah, yang tentu saja didalamnya banyak terdapat warga NU.

“Tentu saja ini adalah masalah kita dan kita yang harus terlibat menyelesaikannya, dari kita untuk warga kita,” paparnya. (mkf)


Terkait