Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PP LDNU) membuka Pendidikan Kader Dakwah untuk dai dan daiyah untuk kawasan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Selasa (25/8). Pembukaan sekaligus pendidikan yang akan berlangsung hingga 31 Agustus 2009 ini berlangsung di lantai 8 Gedung PBNU Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta.
Pembukaan dicanangkan oleh Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Tholchah Hasan. Pembukaan Pendidikan Kader Dakwah ini diikuti oleh sekitar 200-an.<>
Dalam sambutan pembukaannya, KH Tholchah Hasan berpesan, hendaknya para dai dapat berlaku bijak dalam menghadapi perbedaan-perbedaan di lapangan. Terutama sekali para dai dan daiyah harus dibelaku kemampuan pemahaman yang cukup agar tidak kehilangan arah ketika menghadapi persoalan-persoalan di lapangan.
"Terutama sekali menyangkut pemahaman tentang bid'ah dan sunnah. Saya berharap dai dan daiyah NU tidak asal-asalan dalam menjelaskan tentang bid'ah kepada masyarakat. Sebab jika penjelasan dilakukan asal-asalan, tentu masyarakat akan sangat mudah bergesekan dan bersengketa," terang Tholchah.
Lebih lanjut Tholchah berharap, Pendidikan kader ini dapat mencetak para kader dakwah yang mampu survive dan mengembangkan agenda-agenda dakwah Ahlussunnah wal Jamaah di bumi Indonesia. (min)
Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PP LDNU) membuka Pendidikan Kader Dakwah untuk dai dan daiyah untuk kawasan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Selasa (25/8). Pembukaan sekaligus pendidikan yang akan berlangsung hingga 31 Agustus 2009 ini berlangsung di lantai 8 Gedung PBNU Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta.
Pembukaan dicanangkan oleh Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Tholchah Hasan. Pembukaan Pendidikan Kader Dakwah ini diikuti oleh sekitar 200-an.<>
Dalam sambutan pembukaannya, KH Tholchah Hasan berpesan, hendaknya para dai dapat berlaku bijak dalam menghadapi perbedaan-perbedaan di lapangan. Terutama sekali para dai dan daiyah harus dibelaku kemampuan pemahaman yang cukup agar tidak kehilangan arah ketika menghadapi persoalan-persoalan di lapangan.
"Terutama sekali menyangkut pemahaman tentang bid'ah dan sunnah. Saya berharap dai dan daiyah NU tidak asal-asalan dalam menjelaskan tentang bid'ah kepada masyarakat. Sebab jika penjelasan dilakukan asal-asalan, tentu masyarakat akan sangat mudah bergesekan dan bersengketa," terang Tholchah.
Lebih lanjut Tholchah berharap, Pendidikan kader ini dapat mencetak para kader dakwah yang mampu survive dan mengembangkan agenda-agenda dakwah Ahlussunnah wal Jamaah di bumi Indonesia. (min)
