Berbagai strategi fund raising terus dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (LAZIS NU) dalam upaya mensupport para mustadafien atau kelompok yang berhak menerima zakat.
Kerjasama kali ini dilakukan dengan PT Mega Capital Indonesia dalam bentuk donasi dari para investor reksadana yang investasinya mengalami kenaikan dalam periode tertentu.
Penandata<>nganan MoU dilakukan oleh KH Masyhuri Malik, mewakili LAZIS NU dan Nani Susilowati, direktur utama PT Mega Capital Indonesia, disaksikan oleh Ketua PBNU Arvin Hakim Thoha dan Direktur Mega Capital Kaleb L. Limuel di Menara Bank Mega, Rabu (16/2).
Konsep Investasi berbuah amal ini merupakan investasi yang di dunia diharapkan para penanam modalnya mendapat return, sekaligus menanam investasi akhirat yang nilainya akan abadi.
Ketua LAZIS NU KH Masyhuri Malik menjelaskan, kerjasama ini merupakan upaya, yang dalam bahasa agama disebut wataawanu alal birri wattaqwa atau melakukan kerjasama dalam kebaikan.
“Ini merupakan komitmen sosial agar modal yang ada dapat memberi kesejahteraan pada orang banyak dan pemiliknya mendapat keberkahan,” katanya.
Ia yakin, Chaerul Tanjung, pemilik kelompok usaha Para Group, yang salah satu unit usahanya Mega Capital ini berbisnis tidak semata-mata untuk kepentingan diri dan keluarganya, tetapi dalam upaya mensejahterakan masyarakat banyak, termasuk kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan.
Kiai Masyhuri juga menjelaskan, terdapat aspek berkah dari setiap usaha yang dilakukan oleh manusia jika usaha tersebut diniatkan dengan pendekatan keagamaan. “Jika kita melakukan upaya mendekatkan diri kepada Allah, yakin, Allah akan menolong,” jelasnya.
Perjanjian kerjasama ini berlaku selama dua tahun dan jika berhasil, diharapkan dapat berlangsung terus diwaktu selanjutnya. “Kita jangan sampai enam bulan sudah kena DO,” katanya memberi semangat.
Sementara itu Nani Susilowati menjelaskan potensi usaha berbasis syariah sekarang sudah semakin besar. Untuk pasar modal, dari sekitar 3000 trilyun kapitalisasi pasar yang ada, 1000 trilyun diantaranya masuk kategori memenuhi persyaratan sebagai investasi syariah.
PT Mega Capital sudah memiliki beberapa produk reksadana syariah, yaitu Reksadana Mega Dana Medali Syariah, Reksadana Mega Dana Saham Syariah, dan Reksadana Mega Dana Obligasi Syariah. Selain itu, Mega Capital juga memasarkan sukuk ritel yang merupakan investasi obligasi pemerintah berbasis syariah.
Program ini memberikan pilihan kepada nasabah yang menempatkan dananya pada Reksadana Mega Dana Obligasi Syariah. Dengan mengikuti program ini, setiap nasabah yang menempatkan dananya, minimal 5 juta rupiah dan selanjutnya kelipatan 500 ribu akan diberikan pilihan untuk mendonasikan sebagian dari hasil investasinya (jika ada), setiap tiga bulan kepada LAZIS NU guna pemberdayaan masyarakat tidak mampu.
Nasabah yang mengikuti program ini juga akan diberikan perlindungan asuransi jiwa oleh Asuransi Jiwa Mega Life Unit Syariah sebesar total nilai investasinya.
Reksadana Mega Dana Obligasi Syariah merupakan salah satu reksadana syariah yang pada tahun 2010 mendapat penghargaan dari Karim Bisnis Consulting sebagai reksadana pendapatan tetap syariah terbaik 2010.
Direktur LAZIS NU Amir Makruf menjelaskan, kerjasama donasi reksadana ini merupakan upaya fund raising dana dalam bentuk yang lebih modern. Produk reksadana merupakan produk investasi yang selama ini memiliki pasar kelas menengah ke atas.
“Kita selalu mencari peluang baru dalam menggali dana agar program-program kita kepada masyarakat dapat terus terkembang. Produk donasi Reksadana Syariah ini kami harapkan dapat menjadi wahana bagi masyarakat yang ingin berinvestasi sekaligus beramal,” tandasnya.
Lazis NU memiliki empat program aksi, yaitu NUSmart merupakan program beasiswa untuk siswa, santri dan mahasiswa, NUSkill merupakan training centre untuk mengatasi pengangguran usia produktif, NUPreneur adalah pemberian modal dan pendampingan usaha dan NUCare adalah program NU Peduli. (mkf)