Jakarta, NU Online
“Ini merupakan acara launching website terbesar di Indonesia,” ungkap Pemimpin Redaksi Detik.Com Budiono Darsono ketika memberikan komentar peluncuran website ini di Hotel Borobudur (11/07/2003).
Budiono Darsono mengatakan dari berbagai acara launching website milik organisasi, perusahaan maupun milik para pejabat, simpati yang diberikan oleh para pengunjung tidak sebesar peluncuran website ini . Hal ini tampaknya wajar-wajar saja karena website baru ini milik organisasi Islam terbesar di dunia dan dikelola oleh anak-anak muda NU yang memahami teknologi informasi sehingga diharapkan website ini dapat berfungsi sebagai jaringan komunikasi antara anggotanya maupun dengan komunitas diluar NU.
<>Dihadiri oleh sekitar 1500 orang para simpatisan NU dari berbagai golongan baik para kyai, aktivis organisasi, pejabat negara, bupati, walikota, tentara, aktivis gerakan mahasiswa, bahkan ibu-ibu rumah tangga ikut berhamburan hadir, makin menunjukkan aneka warna warga NU yang datang dari berbagai daerah kantong-kantong NU. Tak luput, para duta besar negara sahabat ikut meramikan acara ini, Flores Room tumpah ruah. Apalagi diiringi oleh MC yang padu dan kocak Ngatawi Sastro ‘Blangkon’ dan aktris Vini Alfionita, pengunjung makin antusias mengikuti acara peluncuran dari awal hingga akhir.
Acara dimulai dengan sambutan dari Pemimpin Redaksi NU Online Abdul Mun’im Dz mengantarkannya dengan bahasa lugas, namun diselingi dengan humor segar ala NU, membuat hadirin terpingkal-pingkal. Sambutan berikut dari KH Hasyim Muzadi selaku ketua PBNU, seakan tak mau kalah memulainya dengan guyonan dan sindirin yang menggelitik pada 2 pejabat negara yang hadir pada acara tersebut yaitu Menteri Pertahanan Matori Abdul Jalil dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Rini Suwandi
KH Hasyim Muzadi mengharapkan agar NU Online ini benar-benar dapat dimanfaatkan untuk membangun jaringan komunikasi terpadu di NU. “Namun demikian ini masih perlu dilakukan pelatihan di daerah-daerah mulai dari wilayah sampai cabang, jangan sampai mereka gagap dengan teknologi baru ini,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut juga di tampilkan visualisasi perkembangan alat komunikasi dan teknologi informasi di kalangan nahdiyyin, mulai dari informasi mulut ke mulut, kentongan, beduk, dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan alat komunikasi dan sampai saat ini dengan tumbuhnya internet, NU juga mengembangkan jaringan komunikasi berbasiskan internet.
Visualisasi dalam bentuk film yang dikerjakan anak-anak muda NU tersebut digambarkan dengan sangat cantik. Sebuah film dokumenter yang menampakkan perjalanan sejarah alat komunikasi NU. Dalam film berdurasi 15 menit juga tampak muncul jaringan NU seluruh Indonesia dalam bentuk peta besar dengan titik-titik dimana terdapat organisasi NU. Tampilan film yang menarik tersebut mendapat aplaus panjang dari para hadirin.
Dengan diiringi sholawat yang dipandu oleh Ustad Zainuddin dan diikuti oleh seluruh peserta yang membuat suasana peluncuran tampak religius sebagai gambaran bahwa NU organisasi sosial keagamaan, KH Hasyim Muzadi memencet tombol laptop sebagai tanda dibukanya secara resmi NU Online.
Acara kemudian dilanjutkan dengan dialog dari berbagai tokoh baik mereka yang memahami dunia teknologi informasi maupun dari mereka yang menerjuni dunia kemasyarakatan, serta pengamat NU. melibatkan 4 narasumber yang meliputi Dr. Reni Winata Direktur Pusat Kajian Australia UI, Drs. Mahrus Irsam MA Direktur Laboratorium Politik UI, Dr. Indra Jatisidi Dirjen Dikti, serta Budiono Darsono Pimred Detik.Com, mereka memberikan berbagai komentar umum tentang NU Online sebagai wahana untuk memajukan warga NU.
Mahrus Irsam menceritakan NU sebagai kekuatan perubahan sosial dan untuk itu prasaratnya ada 3, pertama ada massanya, kedua ada organisasi yang solid, dan ketiga jaringan komunikasi. Dalam hal ini NU sudah memenuhi syarat ketiga-tiganya, sehingga NU akan dapat menjadi kekuatan alternatif di negari ini. (AA/Mkf)