Warta

Larangan Impor Beras Akan Diperpanjang

Sabtu, 22 Mei 2004 | 08:20 WIB

Jakarta, NU Online
Larangan impor beras yang rencana akan dibuka Juli 2004 kemungkinan akan diperpanjang mengingat produksi gabah/beras petani dalam negeri pada saat panen raya cukup berhasil sehingga stok di dalam negeri mencukupi.
"Kemungkinan diperpanjang larangan impor memang 'fifty-fifty' cuma kecenderungan saya akan diperpanjang," kata Menperindag Rini MS Soewandi, kepada pers, di Jakarta, Jumat.
Hal tersebut dikemukakan Menperindag usai melakukan rapat dengan jajaran eselon I Depperindag yang salah satu materi yang dibahas adalah larangan impor beras yang akan berakhir Juni 2004.
SK Menperindag No.9/MPP/Kep/1/2004 tentang Ketentuan Impor Beras tanggal 10 Januari 2004 antara lain berisi impor beras dilarang masuk wilayah Indonesia satu bulan sebelum panen raya dan dua bulan sesudah panen raya.
Mengenai yang menentukan panen raya ditetapkan oleh menteri Pertanian. Menindaklanjuti ketentuan SK Menperindag tersebut, Mentan telah mengirimkan surat ke Menperindag yang memutuskan panen raya beras berlangsung Februari hingga Mei 2004.
Menurut Rini, walaupun wewenang diperpanjang atau dibuka larangan impor beras berada di Depperindag namun pihaknya masih menunggu laporan/data-data produksi beras secara nasional dari Deptan.
"Sekarang kita sedang mengumpulkan data-data tentang panen raya. Dari hasil yang saya ketahui ternyata produksinya cukup bagus dan target terpenuhi seperti yang kita harapkan mengingat cuaca juga sangat mendukung," kata Menperindag.
Sekalipun dari data sementara yang diperoleh Depperindag hasil panen raya cukup berhasil namun pihaknya masih tetap menunggu laporan mengenai data-data produksi beras petani dalam negeri apakah dengan produksi yang ada larangan impor perlu diperpanjang atau tidak.
"Kita masih harus menunggu kelengkapan data dari Deptan. Kalau memang produksi panen raya banyak maka larangan impor akan kita perpanjang," kata Menperindag.
Dirut Perum Bulog Widjanarko Puspoyo, ditempat terpisah mengatakan, Perum Bulog belum  akan impor beras sekalipun Juli tahun ini pemerintah akan membuka larangan impor yang berlaku sejak awal tahun ini.
"Kita belum ada rencana akan melakukan impor beras karena pembelian gabah dan beras petani oleh Bulog sudah cukup banyak," katanya.
Menurut dia, hingga kini Perum Bulog telah membeli gabah petani sebanyak dua juta ton, beras 50 ribu ton sehingga kalau ditotal jumlah beras yang dimiliki Bulog sudah mencapai 1,9 juta ton.
"Dengan stok beras yang dimiliki sebesar itu kita belum mempunyai rencana akan impor beras sekalipun Juli mendatang kran impor akan dibuka oleh Menperindag," katanya.
Ketika didesak apakah ada kemungkinan Bulog akan impor beras atau mendatangkan beras sisa stok impor 2004 (carry over), Widjanarko mengatakan, sampai kini belum ada rencana impor. "Biarkan saja perusahaan lain yang impor beras kalau Bulog belum" katanya.
Selama ini, katanya lebih lanjut, Bulog menguasai stok beras yang jumlahnya cukup besar, yaitu di atas satu juta ton untuk kebutuhan rutin dan sebagai cadangan beras nasional.(mkf/an)
       


Terkait