Warta

Langgar Hukum, Sekitar 80 Prajurit Ditindak

Selasa, 23 Desember 2003 | 03:56 WIB

Banda Aceh, NU.Online
Sebanyak 80 prajurit TNI yang bertugas di jajaran Kodam Iskandar Muda, termasuk sejumlah perwira, telah ditindak karena melanggar hukum dan terlibat dalam kasus beking kayu, serta penyelundupan mobil bekas dari kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang.

"Kita tidak main-main dalam menegakkan hukum dan disiplin prajurit. Dalam beberapa bulan terakhir, tercatat sebanyak 80 prajurit dan perwira baik non maupun organik sudah kita tindak," kata Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Endang Suwarya di Banda Aceh, Senin.

<>

Usai peringatan HUT ke-47 Kodam Iskandar Muda, Pangdam menegaskan, tidak akan membiarkan jika ada oknum prajurit dan perwira dijajaran Kodam Iskandar Muda yang merusak citra TNI, seperti menjadi beking pencurian kayu dan penyelundupan mobil bekas Sabang eks Singapura.

"Jika memang oknum prajurit yang salah, maka yang bersangkutan harus dicopot, ya kita copot, sesuai dengan kesalahannya," tambah Mayjen TNI Endang Suwarya yang juga Penguasa Darurat Militer Daerah (PDMD) Propinsi NAD tersebut.

Ditegaskan kembali bahwa seluruh lapisan masyarakat terutama prajurit TNI harus bertanggungjawab dan berperan dalam upaya membesarkan Kodam Iskandar Muda, karena itu adalah milik bangsa Indonesia, khususnya rakyat Aceh.

"Oleh karena itu, supaya tetap dicintai dan didukung masyarakat, maka jajaran Kodam Iskandar Muda harus menunjukkan sikap baik yang bermanfaat bagi kehidupan rakyat," kata dia.

Pada bagian lain, Endang menjelaskan bahwa Kodam Iskandar Muda yang sejak 1985, dileburkan ke dalam Kodam-I Bukit Barisan itu harus memperoleh tempat di hati masyarakat propinsi berpenduduk sekitar 4,2 juta jiwa tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa Kodam Iskandar Muda terus berupaya membenahi diri, termasuk penambahan personilnya. "Secara bertahap, pimpinan TNI akan terus menambah kekuatan personil dan markas TNI AD (Kodim) di kabupaten/kota di Aceh," ujar dia.

Menyinggung tentang situasi keamanan di NAD, Mayjen TNI Endang Suwarya mengatakan, situasi keamanan semakin membaik dan kondusif. Sementara kekuatan Gerakan Seperatis Aceh (GSA) dari hari kehari terus berkurang.

"Mudah-mudahan situasi yang semakin membaik itu dapat dipertahankan, sehingga ke depan akan terus pulih menuju kenyamanan hakiki di tengah-tengah masyarakat Aceh," katanya.

Menjawab pertanyaan wartawan perihal masih ada prajurit yang melakukan kesalahan, dengan nada tegas Pangdam menyatakan, tindakan itu tidak benar. "Tolong informasikan sama kita, itu tidak bagus orangnya. Dan orang seperti itu tidak banyak, jangan gara-gara segilintir manusia merusak yang demikian baik dan orang banyak," sebut Mayjen Endang Suwarya dengan nada sedikit tinggi.

Salah satu langkah untuk menjaga citra prajurit sebut Endang, dipusat-pusat keramaian maupun ditempat-tepat yang mudah terlihat telah dipasang spanduk dengan tulisan "Pemberi dan penerima pungutan liar (Pungli) adalah pengkhianat bangsa". Tapi ada kalanya kita tidak tahu. Namun, jajaran pimpinan Kodam IM komit untuk menindak tegas prajurit yang melakukan perbuatan tercela.

Komandan Polisi Militer (Dan Pomdam) Iskandar Muda, Kolonel CPM Maman S yang dikonfirmasi terhadap pernyataan panglima mengatakan, para prajurit yang melakukan kesalahan itu ada yang sudah ditindak dan ada juga yang sedang dalam proses. Menurut Maman, di antara kejahatan yang paling berat adalah perampokan, pemerasan, pengaaniayaan, dan desersi.

Menurut Maman, dari 80 prajurit yang melakukan kesalahan itu, 8 diantaranya adalah perwira. Namun Maman tidak merincikan jenis kesalahan yang dilakukan para perwira itu.Pada peringatan HUT Kodam ke 47 atau HUT Kodam Iskandar Muda yang kedua, kemarin turut dihadiri mantan Pangdam IM pertama, Mayjen (Purn) Djali Yusuf, Kasdam M Yahya, Wapang Kolakops Brigjen Safzen Noerdin, Wagub Ir Azwar Abubakar, Ketua DPRD Drs Tgk Muhammad Yus para bupati/walikota, para komandan instansi militer, para sesupuh Kodam dan para pejabat sipil. Acara itu selain diadakan parede peserta upacara juga dimeriahkan oleh penampilan drum band dari pelajar SD dan SLTP.(KD-NAD/Muntadhar)


Terkait