Adanya usulan rencana pembuatan patung Gus Dur di Jakarta yang akan menggantikan patung Presiden Amerika Barac Obama yang kini menuai kontroversi, secara tegas Yenny menolak.
"Dalam fiqih, secara keras dilarang mengkuduskan seseorang, termasuk dengan membuatkan patung," tandas Yenny.<>
Yenny merasa cukup lega karena sekarang ini banyak, orang-orang yang telah menjadikan pemikiran Gus Dur yang awalnya menuai kontrofersi sebuah gagasan. Terbukti dengan banyaknya pemuda yang kritis, anak-anak yang idealisme tinggi demi membangun negeri.
"Dengan hal-hal itu, saya rasa Gus Dur sudah cukup tersenyum," pungkas Yenny seperti dilansir beritajatim.com.
Makam Dikelilingi Tampar
Agar tanah di pusara Gus Dur tidak diambil peziarah, akhirnya pengurus pondok pesantren Tebuireng, Jombang memagari makam tersebut menggunakan tali tampar. Praktis, peziarah yang datang tidak bisa mendekat. Mereka memanjatkan doa dari jarak sekitar 3 meter dari tali pembatas itu.
Keputusan itu diambil setelah tiga hari terakhir ini para peziarah berulah. Mereka mengambil segenggam tanah diatas pusara karena dianggap bertuah. Awalnya pengurus membiarkan tindakan nyleneh. Namun lama kelamaan gundukan tanah itu semakin susut.
Lukman Hakim, pengurus pondok mengatakan, pihaknya sudah memberi himbauan kepada peziarah agar tidak mengambil tanah tersebut. Himbauan itu ia sampaikan lewat peneras suara masjid dan tulisan di sekitar makam. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Para peziarah tetap nekad mengambil tanah di pusara makam.
Selanjutnya, pengurus mengeluarkan kebijakan dengan memasang tali tampar. Tali tersebut dipasang mengelilingi makam Gus Dur. Sehingga paziarah tidak bisa mendekat. "Para peziarah tetap bisa memanjatkan doa dilokasi makam. Namun tidak bisa mendekat," pungkasnya. (mad)