Warta

Lakpesdam NU Luncurkan Buku “Prakarsa Perdamaian”

Selasa, 29 April 2008 | 09:09 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat (PP) Lakpesdam NU meluncurkan buku hasil penelitian dan pengalaman dari berbagai konflik sosial yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia dengan judul “Prakarsa Perdamaian”.

Buku hasil kerjasama dengan European Union yang dicetak sebanyak 2000 eksemplar ini diperkenalkan kepada publik pada hari Selasa, (29/4) di Gedung PBNU.<>

Sejumlah tokoh secara simbolis menerima buku tersebut seperti Sekjen PBNU Dr. Endang Turmudi, Sutradara Film Garin Nugrono, Pengamat Politik Sukardi Rinakit, Peneliti CSIS J. Kristiadi serta perwakilan dari Lakpesdam Society dan Ketua PCNU Sumedang Jabar.

Direktur Lakpesdam Lilis Nurul Husna menjelaskan Indonesia memendam potensi konflik yang luar biasa karena adanya keragaman agama, etnik, dan budaya, juga gesekan politik dan perebutan sumber daya alam.

Konflik tersebut terus berulang baik yang terjadi secara vertical atau antara masyarakat dengan negera atau secara horizontal atau antar kelompok masyarakat. “Sayangnya, upaya meredam konflik tersebut kerap bersikap seremonial dan simbolik, tidak didasarkan pada inisiatif lokal yang sejatinya paling mengerti carut marut persoalan,” tambahnya.

Dikatakannya, Lakpesdam NU memiliki mandat untuk mengembangkan dan menyebarkan wacana kritis tentang perdamaian, anti kekerasan dan keberagaman mengingat besarnya potensi konflik yang terjadi akhir-akhir ini.

“Ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya NU dan Lakpesdam, tetapi seluruh elemen masyarakat dalam memperjuangkan kasih sayang bagi seluruh semesta atau rahmatan lil alamiin,” tandasnya.

Buku ini merupakan hasil penelitian lapangan di 12 kabupaten yang mencakup 4 kabupaten di Jawa Barat, 4 Kabupaten di Sulawesi Selatan, dan 4 kabupaten di Nusa Tenggara Barat.

Berbagai pola konflik yang dibahas dalam buku ini adalah konflik antar suku, antar agama, intra agama, kekerasan terhadap masyarakat adat, antar agama dengan adat dan lainnya. Tuduhan sesat terhadap jamaah Ahmadiyah di Jawa Barat dan kekerasan terhadap jamaah tarekat Abah Aziz di Lombok Tengah menjadi bagian pembahasan. (mkf)


Terkait