Selain diisi dengan pembacaan doa istighotsah dan tahlil, malam lailatul ijtima' yang diadakan setiap sebulan sekali dapat dijadikan sebagai forum untuk menjadikan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai semakin kokoh, baik personal-personalnya maupun institusinya.
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surakarta KH Sofwan Fauzi mengungkapkan pengalamannya, bahwa forum lailatul ijtima' selain dimanfaatkan untuk mendoakan para ulama pendahulu dan mendoakan umat Muslim secara umum, juga menjadi sarana sharing ide, evaluasi serta saling bertukar informasi.<>
Menurutnya, di lingkungan PCNU Surakarta, lailatul ijtima' sudah berjalan rutin sejak awal kepengurusan H Hilmy Sakdullah. “Beberapa keputusan organisasi juga dihasilkan dari lailatul ijtima’ diantaranya adalah percepatan finishing renovasi kantor NU, pendirian LP Ma'arif NU, dan masih banyak lagi,” katanya kepada NU Online, Rabu (6/4).
Dalam kesempatan itu KH Sofwan Fauzi mengingatkan kepada seluruh warga dan pengurus NU, khususnya NU Surakarta agar tidak main-main terhadap NU. Sebab NU sebagai organisasi yang didirikan oleh para ulama dan waliyullah ini murni berjuang untuk kemajuan Islam.
Kyai Sofwan mengingatkan kembali pesan Hadratusy Syeh Hasyim Asy'ari ketika meminta KH As'ad Sukorejo Situbondo untuk menjaga NU agar tidak melenceng dari khittah awal formatifnya. Sejarah tersebut juga sebagai representasi bahwa NU selalu di jaga gawangnya oleh para ulama.
"Jadi, NU selalu dijaga oleh ulama dan auliya, barang siapa yang berani mempermainkan NU, dia nanti akan kualat sebab sama saja dengan mempermainkan ulama dan auliya’," terangnya saat memberikan taushiah di hadapan jajaran pengurus PCNU Surakarta pada lailatul ijtima' Selasa malam (5/4) di Kantor PCNU Surakarta.(aan)