Warta

Kupas Perdamaian dalam Al-Qur'an, Imam Taufiq Raih Doktor

Sabtu, 27 Agustus 2011 | 01:37 WIB

Semarang, NU Online
Sukses mempertahankan disertasi Konsep Perdamaian dalam Al-Qur'an yang mengupas tentang perdamian dalam ayat-ayat Al-Qur'an, dosen Tafsir di Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Imam Taufiq meraih gelar doktor.

Pegiat LSM bidang perdamaian dan mediasi ini mendapat nilai sangat memuaskan (3,81) dalam rapat senat terbuka terbatas di Aula Pascasarjana IAIN Walisongo, baru-baru ini.
<>
Imam mempresentasikan, saat ini organisasi-organisasi garis keras sedang getol mengampanyekan penerapan syariat Islam dalam hukum formal. Bahkan yang tidak sabar, diliputi marah dan kebencian sampai menebar teror. Dalil yang biasa mereka gunakan adalah ayat Al-Qur'an  surat Al-Baqoroh: 208. Isinya  perintah untuk masuk Islam secara keseluruhan.

Dikatakannya, macam-macam cara kelompok itu mengampanyekan gagasannya, namun secara umum telah membuat ketegangan di masyarakat. Orang non Islam takut lalu berpersepsi negatif, sementara umat Islam di luar kelompoknya juga diposisikan sebagai musuh. Bahkan dikafirkan  karena dianggap tidak mendukung keinginan mereka.

“Kami membantah dan menolak cara berpikir maupun tingkah laku radikal macam itu,” tandasnya.

Salah satu ayat,  udkhulu fis silmi kaaffah, menurut Imam, terjemahan tepatnya adalah masuklah ke dalam kedamaian secara total. Bukan masukkan ke dalam agama Islam secara total. 

“Makna ayat ini, seorang muslim harus membangun perdamaian dan membuat Islam itu menyenangkan. Penuh kasih sayang. Kalau ada orang takut kepada Islam, atau bereaksi negatif kepadanya, itu tidak sesuai dengan makna Islam sebagai agama perdamaian,” tuturnya.

Tim pengujinya adalah Prof Dr Muhibbin yang juga rektor IAIN Walisongo, Prof Dr Ismawati, Prof Dr Nashruddin Baidan, Prod Dr Suparman Syukur, dan Dr Zuhad MA.

Adapun promotornya, Prof Dr Achmad Gunaryo dan co-promotor Drs Ahmad Hakim MA Ph.D. Keluarga dan kerabat promovenda Hadir. Juga sahabat-sahabtnya di MUI Jateng, IPHI Jateng, beberapa tokoh ormas Islam, pejabat Kantor Kemenag Jateng, sejumlah dosen dan para mahasiswa.

Diantara puluhan hadirin, ada Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jateng H Suwanto yang juga Bendahara MUI Jateng.

Imam Taufiq menambahkan, Allah telah memberikan hidayah kepada manusia untuk mentransformasikan perdamaian (salam), kebajikan (sholah), dan kerukunan (wifaq), sebagaimana telah ditetapkan dalam Islam.

“Konsep universal agama Islam adalah rahmatan lil alamin. Kasih sayang untuk alam semesta. Manusia seluruhnya. Maka  muslin harus membangun perdamaian,” jelasnya.
 
Kata Islam yang berasal dari dasar salama, kata dia, miminal bermakna tiga. Yakni berserah diri kepada Tuhan, membayar di muka, dan memasuki perdamaian. 

Sehingga menurutnya, damai dalam Al-Qur'an telah dipresentasikan dalam kata salam. Ia berupa kata benda, kata kerja dan kata sifat. Semua menunjuk pada makna damai.    

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Ichwan


Terkait