Malaysia, NU.Online
Pada tanggal 11 September 2003 yang lalu Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) mengadakan kunjungan kerja ke Malaysia. Kunjungan yang dijadualkan berlangsung selama tiga hari ini mempunyai agenda pokok untuk mengadakan studi banding tentang pelaksanaan haji kepada Tabung Haji di Malaysia. Studi banding ini dimaksudkan untuk mencari masukan dan informasi tentang pelaksanaan dan sistem haji di Malaysia untuk menghasilkan-kebijakan-kebijakan yang lebih baik bagi pelayaanan haji di Indonesia.
kunjungan Komisi VI DPR RI ini di pimpin langsung oleh ketua Komisi VI DPR RI Drs. H. Taufiqurrahhman Saleh MSi. Ketika disinggung tentang pelaksanaan haji di Indonesia yang tidak beres, Drs. H. Taufiqurrahman Saleh MSi, mengatakan bahwa "kita seharusnya tidak harus puas dengan kondisi yang sudah ada, apalagi sekarang ini banyak terjadi perubahan dan tuntutan-tuntutan dari masyarakat sehingga pelayanan haji yang yang lebih baik harus tetap diutamakan. Tuntutan-tuntutan ini menurutnya terutama berasal dari stake holder."
<>lebih lanjut Taufiqurrahman Saleh menuturkan kekurang puasan sebagian besar jamaah haji Indonesia "ukuran sukses atau baiknya pelayanan haji adalah diukur dari kepuasan para jamaah haji sebagai konsumennya, dan inilah yang harus tetap diperjuangkan." ujar anggota DPR dari FKB ini.
Kunjungan kerja ini pada hari pertama Kamis 11 September 2003 dialog dengan staf KBRI Kuala Lumpur untuk meminta informasi keberadaan Tabung Haji di Malaysia. Sebagai ketua Rombongan Taufiqurrahman Saleh mengutarakan bahwa "kunjungan ini sebenarnya juga dilaksanakan antara lain untuk menanggapi persoalan dan pertanyaan-pertanyaan tentang lebih murahnya biaya haji di Malaysia dibandingkan Indonesia dengan fasilitas yang lebih bagus di Malaysia." selanjutnya di singgung tentang kunjungan ke Malaysia ini Taufiqurrahman Saleh menjelaskan “Untuk itu kita seharusnya tidak hanya sekedar melihat data-data skunder saja, namun kita ingin mencari data-data primer dan melihat secara langsung bagaimana pelaksanaannya di Malaysia, sehingga tidak hanya katanya-katanya saja,” ungkapnya yang juga salah satu ketua DPP PKB ini.
Pada keesokan harinya rombongan DPR RI yang sebagian besar para kyai ini bertolak ke Tabung Haji Malaysia yang kantornya bersebelahan dengan KBRI Kuala Lumpur. Selanjutnya dalam menanggapi persoalan penyebab kesemrawutan pelayanan haji di Indonesia di bawah Departemen Agama yang mengurusi begitu banyak bidang, Taufiqurrahman Saleh menandaskan bahwa "sebenarnya pengertian semrawut itu juga masih bisa didiskusikan lebih lanjut, karena para pelaksana ibadah haji juga sudah bekerja keras dalam memberikan pelayanan, terlepas dari kelemahan-kelemahan yang memang ada." Pada persoalan ini komentar berikutnya Tufiqurrahman Saleh berharap "yang paling penting harus dilaksanakan adalah untuk secara terus menerus tetap memprioritaskan peningkatan kualitas dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para jamaah haji." ujarnya dengan nada berharap.(K-CIM/riq, khok)