Korp Peduli Bencana Alam Nahdlatul Ulama (KPBA NU) Kudus menerjunkan 30 relawan untuk membantu warga yang terkena luapan banjir di Kudus, Jawa Tengah, Ahad (6/2).
Hujan deras yang mengguyur kota Kudus Jawa Tengah mengakibatkan sejumlah kawasan tergenang banjir. Jalan alternatif yang menghubungkan Kudus-Semarang terendam sekitar 1,5 meter. Akibat banjir, Ahad (6/2) itu, setidaknya 12 desa di Kudus terendam banjir, termasuk desa mejobo dan jekulo serta tiga sekolah dan satu pasar.<>
Pantauan NU Online, meski banjir sangat besar belum diketahui adanya korban jiwa. Warga juga belum mengungsikan diri dan masih bertahan di tempat tinggalnya.
Bersama warga masyarakat di kawasan Mejobo, relawan KPBA NU Kudus mereka membersihkan jalan yang dipenuhi sekam serta membuat tanggul darurat untuk mengantisipasi jebolnya sungai Piji di desa Hadipolo.
Menurut ketua KPBA NU Kudus H. Ghufron, pihaknya menginstruksikan relawannya untuk bersiaga satu minggu lalu saat cuaca hujan mulai mengguyur kota Kudus. “Kini relawan KPBANU selalu stanby di pos pemantauan banjir di kantor kecamatan Jekulo bersama Kesbanglinmas kabupataen kudus,” katanya kepada NU Online, Ahad malam
Sebagai lembaga yang dibentuk NU, ujarnya, KPBA memiliki tanggung jawab membantu masyarakat yang terkena musibah bencana. “Apalagi yang sering jadi langganan banjir di daerah dengan mayoritas warga NU. Ini bentuk aksi kemanusiaan yang merupakan tanggungjawab KPBANU,”tambah Ghufron.
Bersama anggota tim SAR lainnya, KPBANU telah menyiapkan perahu karet yang siap untuk mengevakuasi penduduk korban banjir. “Kami tetap mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk. Bila banjir meluas, kami sudah siap dengan armada evakuasi,”tegas Ghufron seraya mengapresiasi anak buahnya yang selalu siap siaga. (adb)